29 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Desa di Kota Batu Gunakan ADD Bangun Pengelolaan Sampah Mandiri

Kota Batu, Bhirawa.
Semua desa di Kota Batu terus berbenah untuk bisa mengelola sampahnya secara mandiri. Termasuk Desa Sidomulyo yang akan melakukan pengadaan mesin incenerator dalam pengelolaan sampahnya.

Dan untuk merealisasikan mesin tersebut Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomulyo mengalokasikan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD).

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus melakukan pemantauan terhadap kebijakan dan program pemdes dalam melakukan pengelolaan sampah. Dan kemarin (5/8), Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengunjungi TPS3R yang ada di Desa Sidomulyo dengan didampingi Kepala Desa setempat, Suharto.

“Saya melihat TPS3R Desa Sidomulyo mulai berbenah. Mereka mengalokasikan anggaran dari ADD untuk pengadaan incenerator. Diharapkan langkah ini menjadi solusi pengelolaan sampah secara mandiri disini,” ujar Aries AP, Senin (5/8).

Ke depan, ketika pengadaan mesin incenerator atau penghancur sampah Desa Sidomulyo telah terealisasikan, diharapkan desa yang mendapatkan julukan ‘Desa Bunga’ ini akan semakin bersih dan bebas sampah. Dengab demikian wisatawan semakin banyak wisatawan yang berkunjung dan membeli bunga di desa ini.

“Kita mendukung agar desa dan kelurahan Kota Batu memiliki TPS3R mandiri sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat,” tegas Aries AP.

Berbeda dengan Sidomulyo, Kelurahan Dadaprejo Kota Batu juga telah membuat inovasi dalam pengelolaan sampah. Jika di Sidomulyo melakukan pengadaan mesin incenerator, maka Kelurahan Dadaprejo membuat Juglangan Modern Dadaprejo (JMD) dalam menangani sampah.

Berita Terkait :  Pemkab Lamongan Pastikan Pentasharufan Bansos dan Banpang Tepat Sasaran

JMD ini dibuat di setiap RT untuk lebih memudahkan masyarakat dalam membuang sampah sekaligus mengoptimalkan pengelolaan sampah di lingkungannya.

JMD ini dibuat dengar kedalaman 2 meter dan lebar 1 meter. Juglangan atau lubang yang dibuat di tanah ini akan diisi sampah organik dan semuanya dilakukan dengan swadaya masyarakat.

Kemudian warga diberi tiga ember untuk tempat memilah sampah. “Dengan ember ini warga diajak memilah mana sampah organik yang bisa dibuang ke JMD, mana yang jadi sampah produktif, dan mana sampah residu,” ujar Fifi Rahmawati, Lurah Dadaprejo.

Inovasi warga Dadaprejo ini juga menarik perhatian Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Ariespun telah meninjau keberadaan JMD RW 09 didampingi Lurah Dadaprejo, Ketua RW 09.

Sampah yang ada di JMD dikelola unruk dijadikan kompos. Kemudian setiap 8 bulan dari kompos yang dihasilkan dari JMD ini dijual. Dan uang hasil penjualan kompos disalurkan ke RT masing-masing untuk dijadikan biaya operasional

Pj. Wali Kota Batu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi masyarakat Kelurahan Dadaprejo ini. Menurutnya, hal ini menunjukkan masyarakat sudah sadar bahwa oengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah.

“Harus ada kepedulian masyarakat karena permasalahan sampah tidak akan selesai hanya diatasi oleh pemerintah. Apalagi, sebenarnya sampah juga bisa bernilai ekonomis,” tandas Aries AP. [nas.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img