27 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Debat Pilgub Jatim Memanas: Emil Dardak Bawa Nama Jokowi, Lukman Gunakan Terminologi Prabowo!

Debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 yang digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya Jumat (18/10/2024),

Surabaya, Bhirawa.
Debat perdana Pilgub Jatim tampak sengit saat membahas tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi Jawa Timur berada di angka 3,74 persen. Angka itu lebih rendah dari tingkat nasional.

Cawagub nomor urut 1, Lukmanul Khakim menyoroti angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencengangkan.

Dalam pernyataannya, Lukman dengan tegas menyebut bahwa sistem pendidikan SMK di Jatim telah gagal total, menciptakan lebih banyak pengangguran dibandingkan tenaga kerja.

“Ternyata lulusan SMK yang seharusnya lulus bisa langsung mendapatkan pekerjaan, tapi menjadi penyumbang TPT di Jatim. Ini miris, tidak kita inginkan dan harus dibenahi,” ungkapnya, Jumat (18/10/2024).

Lukman pun menjelaskan perlu adanya pemetaan ulang kebutuhan industri di Jatim. “Kalau kebutuhannya otomotif janganlah pendidikannya tata boga,” ujarnya.

Politisi PKB mengungkapkan bahwa pembenahan SMK harus link and match. “Ini harus kita benahi, karena kalau kita tidak sungguh-sungguh, bonus demografi ini akan menjadi bencana demografi. Karena itu harus dikoreksi dan diubah agar pendidikan lebih maju,” terangnya.

Sementara, Cawagub nomor 3, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) juga mengatakan permasalah tenaga kerja dan sekolah masih menjadi problem besar di Jatim.

“Problem yang kita hadapi sekarang ini adalah tergesernya dari padat karya ke padat modal. Sehingga keterserapan tenaga kerja pasti berkurang,” katanya.

Berita Terkait :  Pemkot Malang Raih Penghargaan UKPBJ Level 3 Proaktif

Salah satu solusinya, kata Gus Hans, adalah penambahan materi enterpreneurship dan materi usaha agar bisa membuka lapangan kerja sendiri.

“Kalau itu kita munculkan, data yang sekarang muncul itu, pengangguran tidak akan muncul lagi. Harus kita sadari dunia kewirausahaan dan kreatif tidak ada batasnya,” jelasnya.

Serangan yang dilontarkan kedua Cawagub itu pun direspon Emil Elestianto Dardak. Sebagai petahana, Cawagub nomor urut 2 ini menegaskan bahwa para lulusan SMK pasti tidak setuju dikatakan lulusan SMK itu menganggur.

“Kalau ditanya berapa jam kerjanya, 8 jam gak? Gak, saya kerjanya 3-4 jam sehari. Artinya menganggur dong. Oh gak begitu. Karena sekarang kerja kreatif,” katanya.

Emil menjelaskan lantaran lulusan SMK banyak yang kerja freelance, bukan lagi pilihannya karyawan.

“Ada jalan tengah yang disebut Pak Jokowi gig economy (ekonomi serabutan). Inilah yang banyak dilakukan lulusan SMK. Yaitu mencomblangi atau menjodohkan antara talenta yang didampingi dengan mentor. Bukan lagi CV tapi portofolio,” ungkap pria yang juga Ketua DPD Demorkat Jatim ini.

Debat ini semakin memanas ketika Lukman menyerang balik dengan mengutip kalimat Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Para pemimpin harus berani menghadapi kenyataan dan para pemimpin harus berani menghadapi masalah. Karena itu janganlah kita ngeles dari data BPS. Kita ingin ada realitas dan jujur bahwa SMK kita ini berkontribusi terhadap pengangguran. Nanti di zaman Luluk-lukman tidak boleh ada yang menganggur. Kita ingin zero pengangguran di Jawa Timur,” pungkasnya. (geh.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img