26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Daya Dukung JNE Wujudkan Brand UMKM Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri


Oleh :
Wahyu Kuncoro
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya

Semakin berkembangnya transaksi online, marketplace telah menjadi platform utama yang memungkinkan pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan bisnis mereka, meningkatkan penjualan, dan mengoptimalkan keberadaan mereka di dunia maya.

Di Indonesia yang memiliki jumlah pengguna internet yang sangat besar, marketplace membuka akses yang lebih luas bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis tanpa perlu investasi besar dalam infrastruktur teknologi. Marketplace memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk terhubung dengan pelanggan dari berbagai wilayah tanpa perlu khawatir dengan logistik atau pembangunannya sendiri. Lantaran itu, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memerlukan lebih dari sekadar akses pembiayaan tetapi juga harus didorong dan difasilitasi dalam mengakses marketplace.

Marketplace sesungguhnya tidak hanya membantu UMKM menjual produk, tetapi juga menyediakan berbagai fitur yang memungkinkan pelaku UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan menggunakan platform marketplace, UMKM dapat mengoptimalkan proses transaksi, pembayaran, dan pengiriman produk secara lebih sederhana dan terstruktur. Marketplace memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengelola penjualan mereka secara efisien, sehingga mereka bisa fokus pada pengembangan produk dan layanan.

Dengan demikian, digitalisasi bukan hanya menjadi pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi UMKM untuk tetap bersaing di pasar global. Bahwa digitalisasi melalui marketplace membuka peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka dan bersaing dengan perusahaan besar. Melalui marketplace, UMKM dapat menjangkau pelanggan dari berbagai belahan dunia, mempercepat pertumbuhan bisnis, dan berkompetisi di tingkat global.

Badan Pusat Statistik atau BPS (2024) menyebutkan bahwa Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp5.638,9 triliun. Dari nilai tersebut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkontribusi sebesar 60,51% terhadap PDB. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia salah satunya yaitu mampunya menyerap sekitar 117 juta pekerja atau sekitar 97% dari seluruh total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sekitar60,4% total investasi. Sedangkan UMKM yang masuk dalam ekosistem digital Indonesia juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Perkembangan UMKM bisa menggambarkan bahwa adanya potensi yang besar jika usaha ini dikelola serta dikembangkan dengan baik sehingga tentunya akan dapat mewujudkan usaha menengah yang tangguh. Kontribusi UMKM yang cukup besar terhadap PDB tersebut menjadi perhatian khusus dan prioritas oleh pemerintah dan para ekonom. UMKM juga menjadi tulang punggung dalam perokonomian Indonesia saat ini.

Berita Terkait :  Optimalkan Peran Kades dalam Pelaksanaan Otonomi Desa

Memiliki peranan penting dalam daya serap pengangguran dan memainkan peranan yang cukup signifikan dalam peningkatan PDB. Namun, pada realitanya UMKM pun memiliki tantangan tersendiri, termasuk didalamnya adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah dalam digitalisasi. Kondisi ini menegaskan betapa digitalisasi merupakan kerja besar yang harus melibatkan banyak pihak untuk ikut berperan.

Menjadikan Brand UMKM Lokal Tuan Rumah
Tren belanja masyarakat telah mengalami perubahan signifikan, terutama dengan munculnya berbagai platform marketplace yang memudahkan aksesibilitas produk. Marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee, tidak hanya menyediakan berbagai produk dari merek besar, tetapi juga membuka peluang bagi produk lokal untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar.

Perkembangan teknologi dan internet telah membuat marketplace menjadi platform yang sangat mudah diakses oleh konsumen. Dengan hanya menggunakan ponsel, konsumen dapat menjelajahi berbagai produk lokal dari kenyamanan rumah mereka. Beberapa faktor yang berkontribusi pada perkembangan ini adalah:

Pertama, Kemudahan Berbelanja. Marketplace menyediakan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan, sehingga konsumen dapat dengan mudah menemukan produk lokal yang mereka cari. Fitur pencarian yang canggih dan kategori produk yang terorganisir membantu konsumen untuk menemukan produk dengan cepat dan efisien. Kemudahan ini sangat penting bagi konsumen yang memiliki kesibukan dan tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja secara fisik.

Kedua, Variasi Produk. Marketplace menawarkan berbagai produk lokal dari berbagai kategori, mulai dari makanan, pakaian, kerajinan tangan, hingga barang-barang rumah tangga. Hal ini memberikan konsumen banyak pilihan dan meningkatkan peluang bagi pengusaha lokal untuk menjangkau lebih banyak audiens. Selain itu, keberagaman produk lokal ini memungkinkan konsumen untuk menemukan barang-barang unik yang mungkin tidak tersedia di toko-toko konvensional.

Ketiga, Promosi dan Diskon. Banyak marketplace menawarkan promosi dan diskon yang menarik untuk produk lokal. Hal ini mendorong konsumen untuk mencoba produk baru dan memberikan peluang lebih besar bagi pengusaha untuk meningkatkan penjualan. Promosi yang tepat sasaran dapat membantu produk lokal bersaing dengan produk yang lebih dikenal. Penawaran spesial, seperti flash sale atau diskon khusus hari raya, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk melakukan pembelian.

Berita Terkait :  Misinterpretasi terhadap Kaum Sarungan

Produk lokal kini semakin diminati oleh konsumen, berkat meningkatnya kesadaran akan pentingnya mendukung perekonomian lokal dan dampak positif terhadap lingkungan. Salah satu faktor utama yang mendorong tren produk lokal di marketplace adalah meningkatnya kesadaran konsumen tentang pentingnya mendukung produk lokal. Dalam era globalisasi ini, di mana produk impor mendominasi pasar, banyak konsumen saat ini lebih memilih untuk membeli produk dari pengusaha lokal. Inilah momentum agar brand UMKM lokal bisa menjadi tuan rumah di tengah serbuan produk produk impor melalui berbagai platform media sosial.

JNE Menjawab Tantangan
Melalui berbagai program dan layanan, perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia, PT Tiki Jalur Nugraha (JNE) sampai hari ini terus membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi dengan era digital. Mulai dari pelatihan, pendampingan, dan bahkan memberi tarif khusus pengiriman untuk UMKM yang go-online. Bukan itu saja, JNE juga concern dengan ekosistem ekonomi kreatif sebagai pondasi dalam menumbuh-kembangkan UMKM baru

Peran JNE dalam memperkuat ekosistem bisnis lokal dapat dilihat dari dukungan yang diberikan oleh perusahaan kepada UMKM. JNE menyediakan berbagai layanan pengiriman khusus untuk UMKM seperti JNE Yes, JNE Reguler, JNE Trucking, dan JNE E-commerce. Layanan-layanan tersebut memungkinkan UMKM untuk mengirimkan produk mereka ke seluruh Indonesia dengan biaya yang terjangkau dan waktu pengiriman yang cepat.

Bukan itu saja, dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif JNE juga menggandeng dan melibatkan kampus – kampus untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Ini penting dilakukan karena tidak mungkin JNE jalan sendirian. Lantaran itu kerja berang berbagai pihak baik pemerintah, dunia usaha, kampus dan stakeholders lainnya menjadi penting untuk terus dilakukan. Kerja sama JNE dengan berbagai platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee tentu akan semakin membuka ruang bagi UMKM mengirimkan produk mereka ke pelanggan dengan mudah dan cepat.

Berita Terkait :  Soroti Kebijakan Penghapusan Penjurusan di SMA

Dalam rangka memperkuat ekosistem bisnis lokal, JNE juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. JNE berpartisipasi dalam berbagai program dan inisiatif untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia dan meningkatkan daya saing bisnis lokal di pasar global.

Sebagai perusahaan pengiriman terkemuka di Indonesia, JNE telah membuktikan bahwa dukungan terhadap UMKM dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Melalui berbagai program dan inisiatif, JNE membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang, sehingga dapat menjadi pilar yang kuat dalam perekonomian Indonesia.

Singkatnya, JNE pelaku industri logistik di tanah air memiliki peran strategis dalam mendistribusikan produk lokal UMKM dari seluruh nusantara menuju pasar global. Indonesia memiliki pulau di Indonesia 17 ribu pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang.

Terobosan yang dilakukan JNE tersebut telah membantu brand lokal & UMKM mengembangkan bisnis mereka dengan efisien. Selain menjadi perpanjangan tangan dalam mencapai pelanggan baru, para pemain e-commerce terus berlomba-lomba mengembangkan program dan inisiatif nya dalam mendukung brand lokal & UMKM untuk meraih keuntungan dan mencapai potensi yang maksimal dengan dukungan yang tepat, akan melahirkan kesempatan baru untuk masyarakat luas melalui terciptanya lapangan kerja hingga mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Harapannya adalah, brand UMKM lokal akan benar-benar menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, ditengah serbuan dan gempuran produk impor yang mengalir deras ke tanah air melalui berbagai aplikasi medis sosial. JNE sudah meneguhkan komitmennya untuk mendukung pengembangan UMKM mulai dari mendorong UMKM beradaptasi dengan era digital hingga menyiapkan ekosistem ekonomi kreatif dalam menopang perkembangan UMKM. Sekali lagi, harapan brand UMKM lokal akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri bukan lagi sekadar mimpi. ***

#JNE
#ConnectingHappiness
#JNE34SatSet
#JNE34Tahun
#JNEContentCompetition2025
#JNEInspirasiTanpaBatas

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru