Kabupaten Malang, Bhirawa.
Dalam se-Minggu terakhir ini atau selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), intensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Malang, hal ini telah menyebabkan tempat wisata sepi pengunjung.
Karena faktor cuaca kurang mendukung yang mempengaruhi minat pengunjung untuk berwisata. Dan biasanya, tempat-tempat wisata alam seperti wisata pantai di wilayah Malang Selatan ramai dikunjungi wisatawan selama liburan panjang Nataru.
Hal yang sama pada tempat wisata lainnya, yakni tempat wisata alam seperti Gunung Arjuno, yang secara geografis masuk wilayah Kabupaten Malang.
Dan jika cuaca baik, pengunjung yang biasanya menikmati keindahan alam dan melakukan aktivitas outdoor seperti hiking dan bermain air, kini memilih untuk tidak berkunjung karena cuaca buruk.
Dengan itensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Malang, hal ini juga sudah disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, yang menghimbau kepada pengelola wisata dan wisatawan untuk selalu waspada agar berhati-hati saat menuju tempat wisata di libur Nataru.
Karena berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosika (BMKG) Juanda, Kabupaten Sidoarjo, bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi diperkiraan masih melanda wilayah Kabupaten Malang hingga memasuki awal tahun 2025.
Selain itu, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Malang Ichwanul Muslimin, Rabu (1/1), kepada wartawan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), juga menghimbau bahwa sebaiknya wisatawan yang akan berwisata ke Pantai Selatan untuk sementara dihindari dulu.
Namun, jika di Pesisir Pantai Utara relatif aman hanya kadang hujan Sedangkan untuk mengantisipasi dampak dari keberadaan bibit siklon tropis, untuk sementara waktu hindari dulu berlibur di kawasan pesisir Pantai Selatan Indonesia. Karena perkembangan pada 11 Desember 2024, tiga bibit siklon masih bertahan dan berpotensi memberikan dampak cuaca buruk di kawasan itu yakni 91S, 93S, dan 94S.
“Berwisata di wilayah Pantai Malang Selatan, karena sangat berpotensi terjadi gelombang tinggi. Dan akses menjuju ke Pantai Malang Selatan juga berpotensi terjadi
tanah longsor dan banjir, disaat diguyur hujan dengan itensitas tinggi, terangnya.
Menurut Ichwanul, jika kondisi cuaca baik saat libur Nataru, wisatawan yang akan menuju Wisata Pantai Malang Selatan bisa mencapai 10 ribu orang. Sedangkanitensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Malang sejak bulan November 2024 hingga awal bulan Januari 2025 ini.
Sehingga dirinya menghimbau kepada pengelola wisata dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena sudah ada beberapa bencana banjir dan tanah longsor terjadi di wilayah Malang Selatan, seperti di wilayah Kecamatan Kalipare, Donomulyo, Bantur, dan Sumbermanjing Wetan. Dan wilayah yang dilanda bencana tersebut merupakan akses jalan menuju wisata pantai di Malang Selatan.
“BPBD Kabupaten Malang sudah menghimbau masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan. Karena cuaca saat ini sulit diprediksi, sehingga diperlukan kewaspadaan. Hal ini agar ketika hujan deras, masyarakat sudah siap untuk melakukan evakuasi secara mandiri, sebelum tim kebencanaan datang ke lokasi bencana,” pintahnya. [cyn.dre]