26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

City Agro Kreatif Tour ICCF 2025 Kota Batu Menuju Kota Gastronomi Dunia

Kota Batu,Bhirawa
Ratusan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai kota di Indonesia yang tergabung dalam jaringan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) mengikuti City Agro Kreatif Tour di Kota Batu, Sabtu (8/11).
Giat ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Indonesian Creative Cities Festival (ICCF) yang dilaksanakan empat hari (6-9 Nov) di Kota Wisata ini. Melaui City Agro Kreatif Tour, para peserta ICCF dipertemukan dengan denyut kehidupan kreatif masyarakat di Kota Batu.
“Adapun peserta yang mengikuti tur ini datang sebagai representasi komunitas, penggerak UMKM, pegiat budaya, kreator kuliner, hingga pemimpin ekosistem ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing,”ujar Tubagus Fiki C Satari, Ketua Umum ICCN, Sabtu (8/11) malam.
Ia menjelaskan rombongan peserta sejak pagi bergerak ke lokasi- lokasi kreatif yang dimulai dengan kawasan petik apel yang dikelola koperasi lokal. Di tempat ini, para peserta tidak hanya merasakan pengalaman memetik buah langsung dari kebun, tetapi juga mempelajari bagaimana struktur kelembagaan koperasi menjaga keberlanjutan ekonomi petani. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Kota Batu telah menempatkan ekonomi rakyat sebagai fondasi aktivitas gastronomi dan pariwisata.
Perjalanan dilanjutkan ke industri sari apel dan sentra keripik tempe. Di lokasi ini peserta dapat menyaksikan inovasi pengolahan hasil bumi, yaitu apel dan tempe. Dan sentra tempe yang dikunjungi merupakan bagian dari kampung produksi yang saat ini tengah diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh Kementerian Kebudayaan.
Hal ini sekaligus menjadi penegasan bahwa tempe bukan sekadar makanan. Tetapi juga menjadi warisan pengetahuan pangan Nusantara yang hidup, diajarkan, dan diwariskan lintas generasi.
Agenda kemudian membawa rombongan menuju Pasar Induk Among Tani sebagai pusat perputaran hasil pertanian, kuliner, dan produk lokal Kota Batu. Para peserta melihat langsung bagaimana hubungan antara produsen, pedagang, dan konsumen terjalin dalam satu ekosistem yang saling menopang.
Pasar ini menjadi representasi nyata bahwa gastronomi tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal identitas, relasi sosial, dan keberlanjutan rantai pangan. Dan yang tak kalah menarik, perjalanan tur juga mengunjungi Prasasti Sangguran.
Prasasti ini merupakan situs sejarah yang menjadi penanda perjalanan panjang budaya agraris kawasan Batu dan Malang Raya. Prasasti ini menegaskan bahwa hubungan masyarakat Batu dengan tanah, air, dan pangan bukanlah sesuatu yang hadir tiba-tiba, melainkan warisan berabad-abad yang masih berlanjut hingga kini.
“Dan melalui City Agro Kreatif Tour ini menjadi wujud nyata bagaimana sebuah kota dapat mempresentasikan identitas kreatifnya langsung melalui pelaku dan ruang hidupnya,” jelas Satari.
Diketahui, ICCF ini merupakan festival yang merayakan daya hidup komunitas. Sejak tahun 2022, ICCN telah membawa gagasan Community Power untuk menjadi komunitas penggerak utama. Dan di tahun 2024 ICCN telah berbicara kolaborasi lintas kota. Dan baru di tahun 2025 ini gagasan- gagasan yang ditampung ICCN mulai direalisasikan melalui ICCF di Kota Batu sebagai langkah keberlanjutan. [nas.kt]

Berita Terkait :  Hasil Audit Inspektorat Dugaan Penggelapan PPh Sudah Lapor Kejari Sampang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru