Kota Malang, Bhirawa
Upaya pencegahan terhadap Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Kota Malang telah melakukan vaksinasi 2.400 dosis vaksin pada ternak selama tahun 2024.
Upaya ini berhasil menyelematkan 19 ekor sapi. Dua ekor terpaksa dipaotong dan empat ekor lagi dalam penyembuhan.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan kepada Bhirawa Senin (6/1) kemarin menyampaikan, jika pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan PMK.
“Kita sudah melakukan upaya dan memberikan penyuluhan kepada para peternak di Kota Malang, agar sapi mereka tetap sehat,”tuturnya.
Tahun 2024 pihaknya telah memberikan vaksin 2.460 dosis, diberikan secara merata kepada seluruh ternak sapi di Kota Malang.
Namun untuk tahun 2025 masih menunggu informasi dari Dinas Peternakan (Disnak) Propinsi Jatim dan Kementrian Peranian (Kementan) RI.
“Pemberian vaksin akan kita berikan lagi, setelah mendapat kiriman dari Provinsi, ini terus kita lakukan agar semua ternak di Kota Malang tetap sehat, dan terhindar dari PMK,”tukasnya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi ke Peternak dan Pelaku usaha, pemberian desinfektan untuk penyemprotan kandang ternak dan pengobatan-pengobatan, sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono, menambahkan PMK di Kota Malang kembali muncul selama Desember 2024. Ada 25 kasus yang dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).
Menurut Anton, Kasus-kasus ini sebagian besar terjadi akibat pembelian sapi baru di pasar tanpa pemeriksaan kesehatan.
“Kasus ini muncul karena peternak membeli sapi baru di pasar tanpa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Sehingga penyakit baru terdeteksi setelah sapi berada di kandang,”kata Anton.
Tim lapangan juga terus melakukan pemantauan di beberapa lokasi, termasuk di Kecamatan Sukun dan Kedungkandang, agar kasus tidak meluas.
Pihaknya berharap tidak ada lagi kasus baru. Jika ada ternak yang bergejala, Dispangtan segera menangani untuk mencegah penularan ke tempat lain. “Pengawasan juga kami perketat, untuk semua sapi,”pungkasnya. [mut.gat]