Kota Mojokerto, Bhirawa
Guna mengantisipasi meningkatnya jumlah kehamilan pada remaja Pemerintah Kota Mojokerto, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) menggelar Seminar Bahaya Perilaku Seks Dini pada Remaja yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu (21/8).
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro yang membuka acara ini menjelaskan, salah satu masalah dalam mempersiapkan generasi emas adalah perilaku seks pada usia dini. Data survei terbaru bahwa kecenderungan masyarakat indonesia menunda pernikahan, tidak ada menikah muda tetapi seks pra nikah itu lazim terjadi.
Mas Ali sepaan akrab Pj Wali Kota Mojokerto menegaskan, perilaku anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sehingga peran orang tua sangat diperlukan dimana orang tua harus lebih terbuka dan anak bisa menyampaikan apa yang menjadi permasalahannya.
“Dari rumah, ibu sebagai madrasah anak dapat mengedukasi dengan bagus, lingkungan juga harus benar dan sekolah harus bisa memitigasi setiap kejadian di sekolah,” tegasnya.
Mas Ali juga menyampaikan dampak terjadinya seks pranikah seperti pengaruh psikologis, resiko kematian ibu dan janin, serta sentimen negatif masyarakat.
“Hati-hati dengan pergaulan pilih teman yang baik, kalau ada teman yang tidak baik cukup tahu, cukup ditegur kalau tidak bisa ya sudah,” pesannya.
Dalam kesempatan ini Mas Ali juga berpesan agar Dinas Kesehatan memberikan atensi lebih terhadap kasus seks pranikah. Permasalahan seperti ini mulai dipetakan, disisir dan dilakukan pendampingan, jika sudah ketemu diarahkan.
Dalam seminar yang diikuti perwakilan siswa SMP dan SMU se Kota Mojokerto ini menghadirkan Pulung Siswantara, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. [min,oky.fen]