Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur resmi membuka kegiatan Catrans Camp 2025 di Harris Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya, kemarin.
Acara yang berlangsung hingga 26 November ini diikuti calon transmigran, keluarga, pejabat dari kabupaten/kota yang membidangi ketransmigrasian, serta narasumber terkait.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, Sigit Priyanto dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Disnakertrans Jatim Agus Gunawan menekankan pentingnya transmigrasi sebagai program strategis untuk pemerataan penduduk sekaligus pembangunan wilayah.
“Transmigrasi kini tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi menjadi sarana menciptakan kawasan berdaya saing, menumbuhkan ekonomi lokal produktif, dan membentuk masyarakat inklusif,” ujarnya.
Ia menambahkan, transformasi transmigrasi mengacu pada Peraturan Menteri Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2025, yang menekankan pembangunan yang inklusif, adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Pendekatan baru ini menempatkan masyarakat transmigran sebagai pelaku utama (agents of change) dalam pembangunan kawasan, dengan fokus pada pemberdayaan mental, peningkatan kapasitas, dan pengembangan potensi masyarakat.
Konsep 5T menjadi pilar utama transformasi transmigrasi yaitu pertama, Trans Tuntas, dimana memberikan kepastian hukum atas hak tanah di kawasan transmigrasi.
Kedua. Translok (Transmigrasi Lokal) dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai tuan rumah pembangunan.
Ketiga, TKN (Trans Karya Nusantara), dengan menciptakan lapangan kerja bagi pendatang di kawasan transmigrasi. Keempat, Trans Patriot, dimana pembangunan manusia unggul melalui beasiswa pendidikan.
Dan kelima, Trans Gotong Royong yang merupakan sinergi K/L, pemerintah daerah, dan swasta dalam revitalisasi kawasan transmigrasi.
Sigit jiga menekankan, mental yang kuat dan niat yang tulus menjadi modal utama para calon transmigran untuk menjadi pelopor pembangunan di lokasi baru. “Menjadi transmigran berarti siap memajukan daerah tujuan, menumbuhkan ekonomi lokal, dan menjadi teladan bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Ia berharap seluruh peserta mengikuti sesi Catrans Camp dengan antusias, membangun
solidaritas, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh wawasan, keterampilan, motivasi, serta rasa kebersamaan yang solid.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Purwanti Utami menyampaikan program ini bertujuan memberikan nilai tambah bagi calon transmigran dan keluarganya melalui orientasi adaptasi dan pembekalan agar mampu beradaptasi secara optimal di lokasi penempatan, baik dari sisi fisik maupun mental.
Rangkaian kegiatan selama tiga hari meliputi persiapan pemberangkatan calon transmigran, pengenalan dan informasi lokasi transmigrasi, penanganan darurat medis, team building dan motivasi adaptasi, dan study tour ke Telkom University, Surabaya.
Purwanti Utami juga menyampaikan tujuan utama Catrans Camp adalah menumbuhkan sikap mental mandiri menghadapi peluang dan tantangan di daerah tujuan. Kemudian menumbuhkan kesadaran pentingnya rasa kebersamaan sesama transmigran. Serta, menumbuhkan semangat pantang menyerah untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupan.
Sedangkan salah satu calon transmigran yang diberangkatkan asal Trenggalek Ali Murtadlo menyampaikan, awalnya lihat dari youtuber dan ingin bisa jadi transmigran agar mengubah kehidupan lebih baik. Apalagi ada peluang dari pemerintah kemudian daftar dilihat dari semua persyaratan dan diterima ikut transmigrasi.
“Kita diberikan skill dan pernah mendapat pelatihan d BLK seperti las listrik , listrik diesel dan mesin kontruksi. Saya juga berharap dengan lingkungan baru dan ada fasilitasi bantuan pemerintah maka perekonomian lebih baik,” ujarnya yang akan dikirim ke wilayah Sidrap dengan membawa istri dan kelima anaknya. [rac.kt]