Oleh :
Andriyanto
Kepala BRIDA Jatim dan Ketua PP Asosiasi Nutrisionis Indonesia (AsNI)
Diantara kita pasti ada yang suka (minum) kopi, bahkan “butuh” kopi, atau tidak bisa hidup tanpa ngopi. Kopi (seolah-olah) membuat kita tetap “ON” dan memberi kita ekstra “kekuatan” dan energi yang sangat kita perlukan.
Kalau kita suka kopi, kita tidak sendirian. Lebih dari 400 milliar cangkir kopi dikonsumsi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai minuman paling populer di dunia. Di Amerika saja, 107 juta orang (52% dari jumlah populasi) meminum kopi secara rutin setiap hari. 57 juta orang lainnya meminum kopi beberapa kali seminggu. Dan kalau dulu kopi rata-rata digemari orang tua, kini peminum kopi terbanyak ialah orang berusia 18-39 tahun.
Kopi Termasuk Makanan
Kopi selama ini didengungkan sebagai minuman yang berguna untuk menambah energi dan membuat orang terjaga dari kantuk. Benarkah kopi memberikan efek sedahsyat itu? Kopi termasuk jenis bahan makanan yang bisa dikonsumsi, karena kopi mengandung zat gizi, antara lain: mengandung karbohidrat; protein, vitamin dan zat gizi lainnya.
Akan tetapi, kandungan utama dalam kopi ialah zat fitokimia yang bernama kafein, zat yang berfungsi sebagai perangsang susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1 – 3 cangkir), tubuh kita terasa lebih segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk.
Lebih jauh, kafein dikatakan dapat menyusutkan lemak. Secara fisiologis, tubuh orang kegemukan kurang mampu membakar lemak ketika berolahraga dibanding orang bertubuh normal. Akibatnya, tubuh akan membakar karbohidrat sebagai sumber energi, sehingga kadar gula darah cepat merosot. Ini sebabnya orang gemuk merasa lapar berlebihan setelah berolahraga dan akhirnya cenderung makan lebih banyak.
Dengan minum 3 cangkir kopi perhari, tubuh orang gemuk termobilisasi untuk membakar lebih banyak timbunan lemak selama berolahraga. Kafein membantu memecah lemak menjadi sumber energi siap pakai berupa asam lemak. Hal ini mendorong tubuh lebih banyak memanfaatkan lemak, sehingga pembakaran karbohidrat menjadi lebih terbatas. Yang perlu diperhatikan hanya pasokan gula yang ikut masuk bersama kopi.
Kelebihan-kelebihan Kopi
Pada jurnal-jurnal Internasional, telah banyak yang meneliti tentang manfaat kopi, antara lain: Mengurangi resiko diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 (kencing manis yang tidak tergantung insulin) hingga 50 persen. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
Kopi dapat mengatasi selulit. Selulit muncul karena timbunan lemak yang menumpuk dan mendesak ke jaringan epidermis yang pembatasnya terbuka karena rusak. Permukaan kulit lalu menjadi bergelombang terlihat seperti kulit jeruk. Selulit bisa diakibatkan karena kurangnya asupan air minum, jarang olahraga, masalah pencernaan/sembelit, stress, polusi, dll.
Kopi dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Dalam jurnal hasil konferensi American Society for Reproductive Medicine, di San Antonio menyebutkan bahwa sebuah studi yang dilakukan kelompok peneliti dari Universitas Sao Paulo, Brasil menyebutkan pria yang rutin minum secangkir kopi setiap paginya memiliki sperma yang mampu berenang lebih lincah dibanding pria yang tak pernah minum kopi di pagi hari. Kandungan kafein inilah yang membantu sperma mampu berenang lebih cepat selain membantu memperbaiki sample sperma dalam proses IVF (in-vitro fertilisation), metode pembuahan di luar rahim.
Kopi dapat meningkatkan daya ingat. Penelitian di Universitas Arizona ditemukan bahwa orang dewasa yang minum kopi sebelum test daya ingat menunjukkan perkembangan yang signifikan dibanding mereka yang tidak minum kopi. Yang lebih menarik lagi, sebuah penelitian di tahun 2007 menemukan bahwa wanita berusia 65 atau lebih yang rutin minum 3 gelas kopi atau lebih dalam sehari memiliki performa lebih baik dalam tes memori dibanding mereka yang minum hanya satu cangkir sehari. Dan berbagai manfaat lainnya, seperti misalnya kopi dapat mencegah parkinson maupun penyakit encok.
Kelemahan-kelemahan Kopi
Tentu, kopi disamping mempunyai banyak manfaat, kopi juga ada kelemahan-kelemahannya, antara lain: kafein pada kopi menyebabkan sedikit kenaikan dalam hal ekskresi kalsium, menurut sebuah studi oleh Universitas Riset Creighton Osteoporosis Center di Omaha. Senada, National Osteoporosis Foundation, menyatakan, konsumsi lebih dari 330 mg kafein dari sumber apapun dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Pada tahun 2008, dua penelitian tentang efek dari kafein yang berhubungan dengan keguguran menunjukkan hasil berbeda secara signifikan. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan detak jantung janin tidak teratur. “Ini terjadi pada wanita yang minum kopi berlebihan,” kata Burke-Galloway, seorang ahli geneokologi.
Dan banyak penelitian kelemahan kopi, antara lain: ternyata kafein juga dapat memicu perasaan takut berlebihan, sakit maag, dan memicu menopause lebih awal. Oleh karena itu, sebagai pecinta kopi, kita harus cerdas dalam minum kopi agar manfaatnya terasa oleh tubuh dan tentunya mengurangi risiko buruk akibat kelebihan kafein.
Cara Cerdas Minum Kopi
Dalam kacamata ilmu gizi, kita harus memperhatikan beberapa hal ketika minum kopi, antara lain: Air yang digunakan untuk menyeduh atau mencampur kopi harus air yang “berkualitas”, artinya benar-benar memenuhi persyaratan air sehat yaitu tidak berasa, tidak berbau, dll. Untuk menghasilkan minuman kopi yang berkualitas, air harus mendidih dan diminum dalam keadaan panas atau hangat agar kafein pada kopi diserap secara sempurna oleh tubuh dan bermanfaat.
Kopi sebaiknya diminum tidak dengan gula, atau barangkali dengan sedikit gula saja, sebab gula akan terlebih dahulu menyerap kafein pada kopi, sehingga manfaat kopi menjadi kurang optimal. Kopi sebaiknya tidak dicampur dengan kramer, karena sebagian besar kramer merupakan zat perasa dari bubuk jagung yang diolah secara kimia. Hal ini akan mengganggu penyerapan kafein di dalaqm tubuh.
Kopi sifatnya adalah asam, maka sebaiknya kopi diminum saat lambung tidak dalam keadaan kosong, atau diminum setelah makan. Biasanya di café-café tertentu, kopi disajikan bersama biskuit. Pada seseorang yang mengalami penyakit maag atau lambung, sebaiknya mengurangi konsumsi kopi. Kopi juga sifatnya diuretik, dimana peminum kopi akan berakibat sering buang air kecil, untuk itu setelah minum kopi diimbangi dengan minum air putih yang banyak untuk menghindari seseorang mengalami dehidrasi.
Dr. Graham seorang konsultan cardiology dari Guy’s and St Thomas NHS Foundation Trust mengatakan bahwa secangkir kopi dapat meningkatkan detak jantung hingga 100 detak/menit dan mempersempit pembuluh arteri sehingga meningkatkan tekanan darah. Untuk mereka yang sehat, hal tersebut tidak berbahaya, justru akan meningkatkan mood. Akan tetapi, bagi mereka yang telah mengidap penyakit jantung dan hipertensi tidak dianjurkan minum kopi.
Kafein pada kopi akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga disarankan untuk memberi jeda waktu antara minum kopi dan memakan makanan yang mengandung zat besi seperti daging, unggas dan ikan.
Waktu minum kopi dianjurkan saat hormon kortisol atau hormon stress meningkat (biasanya antara pukul 7 – 8 pagi, 12 atau jam 1 siang dan jam 6 – 7 malam). Oleh karena itu, dianjurkan minum kopi pada jam 10 pagi, atau jam 4 sore atau malam sekali agar kita dapat merasakan sensasi nikmatnya minum kopi.
Yups, segala sesuatu yang berlebihan dikonsumsi juga kurang bagus! Minum kopi sebaiknya cukup antara 1 – 3 gelas per hari. Bagi yang ingin belajar minum kopi, dianjurkan dimulai dari minum kopi yang “encer” terlebih dahulu, kemudian secara bertahap minum kopi yang kental, karena kafein juga memberikan efek ketagihan.
———- *** ———–