“Menyenangkan sekali bagi saya, karena saya bisa ikut berkontribusi, maksudnya bisa menyampaikan informasi sekaligus edukasi tentang lingkungan hidup. Selain itu kreativitasnya dalam menyampaikan pesan melalui serial web ini juga luar biasa, sehingga saya juga tidak terlalu susah sekali dalam mengambil peran,” kata Candil ex-Serieus.
Oleh:
Achmad Tauriq Imani, Harian Bhirawa
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) terus mengedukasi dan mensosialisasikan kepedulian terhadap lingkungan dengan melibatkan para generasi muda salah satunya dengan meluncurkan serial web.
Di tahun ini, BLDF kembali meluncurkan serial web ‘Kami Memohon’ yang disutradarai oleh Achmad Romie dan menampilkan Amara Shopie, Ayya Renita, Mamang Osa, Arnold Leonard serta Dian Dipa Candra (Candil ex-Serieus) dan tayang mulai 21 September 2024, di akun YouTube Siap Darling (https://www.youtube.com/c/Siapdarling).
Setiap tahunnya Siap Darling meluncurkan serial web “Prince Darling” (2020), “Jumpa” (2022), “Healing Trip” (2022) dan “Pusaka” (2023) ini yang sudah ditonton 17,5 juta viewers.
‘Kami Memohon’ menceritakan tentang empat mahasiswa, Morgan, Lestari, Asri, dan Witan yang melakukan Praktik Bakti Lingkungan (PBL) di Desa Mohon Asri. Mereka mengalami serangkaian hal misterius, terutama setelah melakukan hal-hal tidak bertanggung jawab ke pepohonan di kampung tersebut. Dalam misi membatalkan karma yang diterima, keempatnya justru mendapat pelajaran berharga untuk lebih peduli pada lingkungan.
Menurut Candil dengan terlibat dalam serial web dari BLDF ini, banyak pengalaman yang didapat seperti untuk bernafas 18 orang saja ternyata butuh banyak sekali pohon. “Saya juga baru sadar ternyata sudah banyak perusahaan yang sedang investasi karbon. Bahkan mereka itu seolah-olah sudah menghitung dari berapa keuntungan yang saya keluarkan, saya harus bisa menginvest tanaman maupun pohon untuk sirkulasi udara tersebut dan ternyata banyak perusahaan yang mengarah kesitu,” ujar pemilik suara yang keras dan lantang.
Dengan serial web ‘Kami Memohon’ ini menjadi penyadaran tersendiri bagi Candil dan hal seperti ini jangan sampai berhenti disini saja dan yang lebih penting lagi adalah penerus kita, cucu-cucu kita harus lebih tahu dan peduli. “Bahkan saya merasa bersyukur karena di sekolah anak saya juga sudah mulai ada kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan,” ujar pemilik suara yang keras dan lantang.

Awalnya memang ada ketakutan dari Candil dengan pesatnya teknologi akan mengurangi kesadaran anaknya untuk peduli lingkungan.”Ternyata tidak separah apa yang ada dipikiran kita. Ternyata mereka juga sadar dan peduli lingkungan, bahkan kadang mereka yang sering mengingatkan saya agar peduli lingkungan yang dimulai dari yang kecil yakni peduli lingkungan di rumah salahsatunya recycle,” kata penyanyi Rocker Juga Manusia.
Bahkan, saat ini Candil lebih suka mengajak anak-anaknya ketika libur sekolah dengan jalan-jalan dialam terbuka seperti hiking dan mereka sangat suka dan menikmati bisa melihat air terjun, bukit dan tumbuhan. “Ternyata, membuat mereka ketagihan. Jadi setiap libur sekolah mereka malah lebih sering mengajak saya untuk hiking,” tutur penyanyi berpenampilan unik dengan rambut gondrong kriwil.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Wahyu Kuncoro, S.T.,M.MED.KOM menjelaskan web series kini mulai dimanfaatkan sebagai media untuk menuangkan ide maupun edukasi yang disesuaikan dengan teknologi yang sudah berkembang. Dengan webseries ini, akan semakin mempermudah menjangkau masyarakat khususnya para generasi millennials dan Gen-Z untuk lebih cepat paham akan maksud dan tujuan webseries diluncurkan.
Wahyu menegaskan bahwa kondisi saat ini dengan teknologi yang semakin pesat, pastinya merubah gaya komunikasi masyarakat khususnya anak-anak muda. “Mereka ini lebih condong melihat dan mendengar, tidak lagi membaca. Maka dengan web series yang dikemas dengan apik dan menarik maka pastinya akan lebih mengena bagi generasi sekarang,” tuturnya.
Menurut Wahyu, dalam melestarikan dan menjaga lingkungan maka dibutuhkan kesadaran dengan melalui berbagai saluran komunikasi. Karena masih belum banyak masyarakat yang paham akan kampanye terkait lingkungan.
“Maka, dengan webseries ini bisa sebagai penyampaian pesan dari lingkungan untuk masyarakat. Perlu juga ditampilkan alam yang menuju kerusakannya sampai sejauh mana dan lalu bagaimana kita memaknainya maupun memehami akan lingkungan untuk kedepannya. Itulah yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat,” paparnya.
Director Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara mengatakan sejak 2020, BLDF secara berkala meluncurkan serial web sebagai bentuk komunikasi kreatif dalam menyampaikan isu lingkungan. “Kami menyasar anak muda agar amplifikasi informasi juga dapat berlangsung cepat dan menjangkau audiens yang lebih besar, karena secara demografi kita saat ini juga didominasi oleh generasi muda. Dari tahun ke tahun kami mendapatkan apresiasi positif atas tayangan serial web yang kami hadirkan, dan harapannya ‘Kami Memohon’ juga akan mampu memantik kesadaran generasi muda akan isu-isu pelestarian lebih besar lagi,” jelasnya.
Menurut Mutiara, serial web ini membuat kami merasa sangat efektif cara-cara seperti ini. Karena bagaimanapun juga konten edukasi lingkungan dalam bentuk film ini jadi salah satu cara untuk menjangkau generasi muda,” imbuhnya.
Mutiara yakin dan percaya, bagaimanapun juga generasi muda menjadi kunci untuk estafet pewaris bumi yang mampu menggerakan kegiatan yang peduli lingkungan. Kesadaran ini tentunya harus terus diperbarui dan begitulah yang dilakukan terkait dengan serial web ini.

Maka dalam serial web ‘Kami Memohon, menurut Mutiara BLDF menyoroti pentingnya aksi pelestarian tanaman khususnya pohon-pohon yang berdaya serap tinggi. “Sejak kecil, saya rasa kita semua sudah diajarkan tentang pepohonan. Namun, mungkin kita lupa bahwa merawat pohon itu harus seperti organisme lainnya. Artinya kami ingin mengajak semua generasi muda mulai mendengarkan suara-suara pepohonan,” ujarnya.
Dengan menonton serial web ‘Kami Memohon’, diharapkan memiliki kepekaan untuk menempatkan diri kita sebagai manusia, kemudian juga berada diposisi mereka apabila kita menjadi pepohonan, dan melakukan aksi-aksi untuk pelestarian pepohonan.
“Semoga peluncuran serial web ini bisa menjadi reflesi diri dan memberikan semangat, motivasi pembelajaran dan mendorong konten-konten positif di era yang banjir informasi saat ini,” pungkas Mutiara.
Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KLHK, Arijan Prasodjo menjelaskan pohon memiliki banyak kontribusi untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya menyediakan oksigen gratis, tapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain di bumi.
Dan pelibatan generasi muda dalam kegiatan pelestarian alam dan lingkungan melalui tanam dan pelihara pohon sangat tepat. Melalui keterlibatan generasi muda dan adanya serial web ‘Kami Memohon’, KLHK berharap masyarakat terutama generasi muda semakin memiliki kepekaan dan inisiatif untuk melakukan aksi pelestarian lingkungan dan hutan dalam berbagai bentuk.
“Kegiatan yang dilakukan oleh BLDF ini adalah menganalogikan kita menjadi sebuah pohon itu seperti apa sih, karena banyak teman-teman yang diluar sana itu menganggap bahwa pohon itu sesuatu yang tidak terlalu penting. Ketika jalan, iseng memetik bunga, patahin ranting. Padahal menurut penelitian itu memiliki kepekaan dan sentuhan yang berbeda serta tumbuh lebih bagus ketika pohon itu dirawat dengan kasih sayang dibandingkan dengan pohon yang dibiarkan saja,” tegasnya. [*]