25 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Cabdin Sumenep Dorong Pengambilan Ijazah Tahun 2024 Tuntas 100 Persen


Sumenep, Bhirawa
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep mendorong semua SMA-SMK Negeri agar secepatnya menyerahkan ijazah siswa lulusan tahun 2024. Pasalnya, ijazah itu merupakan dokumen penting yang harus dipegang oleh pemiliknya. Sebab, kalau terlalu lama berada di sekolah dikhawatirkan rusak atau hilang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Budi Sulistyo mengatakan, pihaknya sudah memberikan intruksi bagi semua SMK dan SMA Negeri agar segera menyelesaikan ijazah siswa yang masih belum diambil atau berada di sekolah. Karena, jika dibiarkan tetap berada di sekolah, dikhawatirkan hilang atau ketelisut, bahkan pindah tangan ke lain pihak. “Kami sudah lama menyampaikan kepada sekolah melalui MKKS agar ijazah itu segera berada di tangan pemiliknya,” kata Budi Sulistyo, Rabu (16/04).

Budi menyampaikan, prosedur pengambilan ijazah bagi lulusan SMK-SMA Negeri tidak rumit dan gratis. Alumni sekolah itu tinggal datang ke sekolah masing-masing, mengikuti teknis pengambilan ijazah, menemui petugas di sekolah tersebut. Dengan demikian, ia mendorong kepada seluruh siswa lulusan tahun 2024 yang masih belum mengambil ijazah agar segera mengambil dokumen kelulusan tersebut ke sekolah masing-masing. “Pengambilan ijazah mudah dan gratis. Jadi, tidak ada alasan untuk alumni SMK-SMA di Sumenep merasa kesulitan untuk mengambil ijazahnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, saat ini di Sumenep memang ada sekolah yang belum menyelesaikan 100 persen distribusi ijazah tahun 2024. Tapi, hal itu bukan disebabkan oleh pihak sekolah melainkan dari pihak siswa yang tidak mengambilnya dengan alasan yang berbeda-beda. “Sekitar ada 12 siswa di tiga sekolah lulusan tahun lalu yang belum mengambil ijazahnya. Tetapi bukan karena ditahan sekolah, atau memiliki tanggungan, melainkan karena mereka ada di kepulauan atau di luar Madura. Mereka ada yang bekerja di luar daerah,” jelasnya.

Berita Terkait :  Optimis Kinerja 2025, Direksi Bank Jatim Kompak Borong Jutaan Lembar Saham

Ia menambahkan, adanya siswa yang belum mengambil ijazahnya itu, salah satu penyebabnya, saat siswa lulus SMK atau SMA langsung mendapat kerja atau merantau usai dinyatakan lulus sekolah, sehingga mereka tidak sempat mengambil ijazahnya. “Rata-rata mereka menggunakan surat kelulusan dari sekolah itu untuk mencari kerja, makanya mereka malas untuk mengambil ijazahnya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua MKKS SMA Negeri Sumenep, Sirajum Munir menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada semua sekolah terkait intruksi kacabdin tersebut. “Kami, MKKS sekolah bahkan Kacabdin sudah pro aktif menghimbau dan menginformasikan melalui media-media grup WhatsApp alumni agar siswa yang belum mengambil ijazahnya agar segera mengambilnya,” kata Sirajum Munir.

Sirajum menyampaikan, Cabdin dan MKKS sangat menjaga konsekuensi, apabila dokumen penting seperti ijazah itu terlalu lama ada di sekolah, khawatir dokumen tersebut lama-lama rusak atau hilang. “Kalau rusak atau hilang, nanti sekolah yang repot,” tukasnya. [sul.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru