Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, membagikan sayuran dan buah-buahan pada pengunjung Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tulungagung, Rabu (6/8). Pembagian secara cuma-cuma ini dilakukan di stand Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung.
Rencananya, acara Gerakan Pangan Murah ini akan berlangsung selama empat hari, mulai Rabu (6/8) sampai Sabtu (9/8) mendatang. Sejumlah OPD lingkup Pemkab Tulungagung berpartisipasi dalam acara itu. Termasuk seluruh kecamatan di Kabupaten Tulungagung. Mereka menawarkan produk pangan unggulan masing-masing dengan harga yang relatif murah.
Bupati Gatut Sunu mengatakan kegiatan Gerakan Pangan Murah untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang ke-80. “Selain juga untuk menyediakan kebutuhan dasar pangan warga dengan harga murah,” ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Tulungagung ini berharap dengan diselenggarakannya Gerakan Pangan Murah, ketahanan pangan di Tulungagung meningkat. Begitu pun dengan daya beli masyarakat.
Ia mengakui inflasi bulan Juli tahun 2025 di Tulungagung secara years to years tercatat 2,85 persen. Meningkat dari bulan yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar 2,18 persen.
“Peningkatan inflasi ini akibat kenaikan harga makanan, minuman dan tembakau. Harga pangan lebih tinggi dari harga pada umumnya,” paparnya.
Selanjutnya Bupati Gatut Sunu menandaskan penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah merupakan upaya yang tepat dalam menjaga kestabilan harga pangan. “Ini Langkah yang tepat untuk menjaga kestabilan harga pangan,” tuturnya.
Bupati Gatut Sunu membeberkan pula jika kegiatan Gerakan Pangan Murah merupakan ruang promosi bagi produk lokal. Termasuk pemberdayaan pelaku UMKM.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, menyatakan Gerakan Pangan Murah sangat efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok. “Di stand Dinas Pertanian menyediakan produk-produk hasil pertanian. Sayuran dan buah-buhan yang kami tawarkan merupakan produk unggulan dari petani yang kami bina dan untuk hari ini akan dibagi-bagikan ke pengunjung oleh Bapak Bupati secara gratis,” paparnya.
Sayangnya, acara ini juga sempat dikeluhkan oleh sebagian pengunjung. Masalahnya, tarif parkir kendaraan bermotor yang dikenakan pada pengunjung dinilai relative mahal. Untuk tarif parkir sepeda motor saja Rp 5.000.
“Sebaiknya kan parkir gratis. Atau normalnya Rp 2.000 untuk sepeda motor. Tetapi ini mahal sampai Rp 5.000. Apalagi lahan parkirnya di halaman kantor milik pemerintah juga, yakni di Kantor Kebun Benih Wonorejo milik Pemprov Jatim,” tandas salah seorang pengunjung. (wed.dre)


