28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bupati Sidoarjo Minta Maaf akibat Sampah di TPS3R Menumpuk

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Bupati Sidoarjo, Subandi minta maaf kepada warga Desa Ngampelsari Kecamatan Candi. Karena TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle di desa itu, selama ini menumpuk dan menimbulkan bau busuk menyengat tidak sedap.

“Pengelolaan akan diambil alih oleh DLHK Sidoarjo,

supaya bisa lebih tertib dan tidak kembali ada tumpukan sampah dan bau menyengat,” kata Subandi, usai melihat kondisi TPS3R di desa itu, Selasa (10/6) kemarin.

Kepala DLHK Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amig,

mengatakan akan segera mengerahkan 15 truk dan alat berat untuk mengangkat dan membersihkan seluruh sampah di lokasi TPS3R di desa itu.

“Kami usahakan pelayanan tetap berjalan. DLHK yang akan pegang kendali,” jelasnya, yang ikut melihat kondisi TPS3R di desa padat penduduk itu.

Selama ini TPS3R yang lokasinya dekat dengan pemukiman padat penduduk itu, sudah lama dikeluhkan oleh warga desa. Sampahnya bertumpuk-tumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap yang menyengat.

Kondisi TPS3R di desa itu berulang kali memang telah menimbulkan persoalan dan tidak memberikan kontribusi maksimal dalam pelayanan sampah.

Banyaknya masalah pengelolaan sampah di TPS3R maupun TPST di Kabupaten Sidoarjo, menjadi evaluasi kalau Petugas di TPS3R maupun di TPST yang ada di Kabupaten Sidoarjo, memang perlu mendapat bimbingan. Karena, beberapa waktu lalu, TPST yang ada di Desa Suruh Kecamatan Sukodono, juga pernah diprotes oleh warga sekitar.

Berita Terkait :  BPBD Jatim Pastikan Jalur Longsor Pacet-Cangar Dibuka Secara Terbatas

Dikarenakan, dampak pembakaran sampah di TPST Desa Suruh itu, semakin dirasakan oleh warga setempat dan siswa sekolah yang tinggal tidak jauh dari TPST.

Selain itu, lokasi TPST, juga persis di tepi jalan desa, yang setiap hari warga berangkat kerja maupun sekolah, selalu melewati TPST itu.

Pembakaran sampah secara terbuka, yang dilakukan di TPST Itu, bisa menyebabkan gangguan napas dan Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).

Informasinya, pembangunan TPST Desa Suruh itu memakan biaya sampai ratusan juta. Namun dalam proses pembangunannya tidak memperhatikan dampak lingkungan dan terkesan asal jadi saja.[kus.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru