Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan antusiasmenya pelaksanaan retret yang saat ini berlangsung di Magelang, Jawa Tengah. Memasuki hari keempat, Senin (24/2),
Magelang, Bhirawa.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan antusiasmenya terkait pelaksanaan retret yang saat ini berlangsung di Magelang, Jawa Tengah. Memasuki hari keempat, Senin (24/2), Gus Fawait mengungkapkan bahwa banyak pengalaman dan wawasan baru yang ia peroleh dari program ini.
Menurutnya, retret ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. “Kesempatan seperti ini sangat langka. Kami, para kepala daerah, bisa langsung berdiskusi dengan pejabat tinggi negara dan menyampaikan berbagai permasalahan yang ada di daerah masing-masing,” ujar Gus Fawait.
Dalam retret ini, Gus Fawait berkesempatan berdialog langsung dengan Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri PANRB, Menkopolhukam, dan sejumlah menteri lainnya. Ia menyoroti salah satu diskusinya dengan Kementerian Keuangan, di mana ia mendapat penjelasan terkait efisiensi anggaran yang tidak akan mengganggu program-program yang menyentuh langsung masyarakat.
Lebih lanjut, Gus Fawait menilai retret ini tidak hanya memperkaya wawasan para kepala daerah tetapi juga mempererat hubungan emosional di antara mereka. “Kegiatan ini membuka peluang besar untuk membangun sinergi di masa depan, baik dalam bidang perdagangan, seni budaya, maupun pariwisata,” tambahnya.
Bupati yang akrab disapa Gus Fawait ini juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif Presiden Prabowo yang telah menyelenggarakan retret tersebut. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi ajang bagi para kepala daerah untuk menjalin kerja sama yang lebih erat demi percepatan pembangunan di berbagai daerah.
“Dengan adanya forum seperti ini, kami bisa lebih memahami kebijakan pemerintah pusat sekaligus mencari solusi bersama atas berbagai tantangan di daerah. Semoga retret ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih kuat untuk kemajuan Indonesia,” pungkasnya. (geh.hel)


