Semangat “Tangguh Rek” Wujudkan Kolaborasi Pentahelix Ketangguhan Menghadapi Bencana
Di Bumi Majapahit tersimpan harapan besar agar menjadi panggung kebangkitan kesadaran dan aksi kolektif terhadap ancaman bencana. Melalui kolaborasi pentahelix, Mojokerto Raya dipercayai menjadi tuan rumah Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 Provinsi Jawa Timur yang digelar selama tiga hari, mulai tanggal 1 hingga 3 Oktober 2025.
Dengan tagline “Tangguh Rek”, rangkaian acara edukatif dan partisipatif ini melibatkan ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Hari pertama diwarnai dengan bermacam rangkaian acara, di antaranya pameran Bulan PRB di GOR Seni Majapahit, pelayanan masyarakat gratis, aneka lomba kebencanaan dan pelatihan masyarakat tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto.
Bunyi pukulan gong mewarnai pembukaan peringatan Bulan PRB yang dibuka oleh Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian didampingi Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pameran dengan pemotongan pita bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, Sri Wulan; Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dan Bupati Mojokerto, Gus Barra.
Sekretaris Utama BNPB, Rustian mengaku, pameran ini menunjukan bahwa upaya pengurangan risiko bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja. “Hal ini menjadi bukti gerakan seluruh elemen bangsa dalam hal kolaborasi inovasi teknologi dengan kearifan lokal untuk mewujudkan ketangguhan Indonesia menghadapi bencana,” ungkapnya.
Pihaknya pun berharap, pameran ini mampu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Khususnya generasi muda untuk semakin memahami dan terlibat dalam upaya PRB, serta ruang kolaborasi komponen pentahelix untuk memperkuat komitmen bersama dalam penanggulangan bencana.
“Saya berharap pameran ini bisa menjadi inspirasi bahwa setiap orang dengan upaya sekecil apapun, memiliki kontribusi yang sangat berharga untuk membangun ketangguhan bangsa,” harapnya.
Senada dengan hal tersebut, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku Bulan PRB ini sebagai wujud ketangguhan dalam menghadapi bencana. Pihaknya pun mengacungi jempol tagline “Tangguh Rek” yang mengambil bahasa Jawa Timuran.
“Kata “Rek” ini berarti semangat kebersamaan. Ketika digabungkan dengan kata “Tangguh”, ini memiliki makna yang sangat luar biasa, yaitu menjadikan kebersamaan sebagai sesuatu yang membawa pribadi, komunitas dan juga bangsa yang kuat, sigap dan siap dalam menghadapi risiko bencana,” ungkapnya.

Bulan PRB 2025 Gelorakan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Bulan PRB 2025 Provinsi Jawa Timur ini diakui Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda sebagai kebangkitan dalam menghadapi bencana. Serta menyatukan langkah seluruh pihak dalam mengedepankan kesiapsiagaan bencana sebagai gaya hidup.
“Diharapkan dengan adanya pameran PRB ini, masyarakat teredukasi dan lebih meningkatkan kesiapsiagaan ketika terjadi bencana,” harapnya.
Sesuai dengan tema Bulan PRB tahun 2025 yakni “Bencana Tidak Bisa Menunggu, Kesiapsiagaan Menjadi Hal yang Utama”. Dirinya berharap acara ini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa bencana adalah tanggung jawab, bencana adalah urusan bersama.
“Bencana tidak datang atau direncanakan, bencana datang tiba-tiba. Maka dari itu masyarakat harus siap siaga, masyarakat harus mempunyai kemampuan untuk bertahan diri dan menjadi tanggung jawab bersama,” pesannya. [bed.adv]


