Kota Madiun, Bhirawa
Angka pengangguran di Kota Madiun, 3 ribu sekian. Dengan adanya kegiatan Naker Fest 2025 hari ini, kalau itu terpenuhi kan lumayan. Karena itu dihimbau, kepada para pencari kerja, dimana dia diterima, masuk saja dulu. Untuk mencari pengamanan kerja. Dimana yang banyak pengalaman dia yang akan menang. Kan dimana berkompetitif menang, nilainya semakin mahal.
“Tetapi kalau tanpa ada pengalaman kiranya sulit masuk (mendapatkan pekerjaan.red). Maka dengan kesempatan ini gunakan sebaik-baiknya. Kalau tidak sesuai angan-angan, ya jalani saja dulu,”kata Wali Kota Madiun, Dr. Maidi kepada awak media usai membuka acara Naker Fest 2025 Kompetensi Nyata, Tenaga Kerja Berkarya Madiun Mendunia di GOR Stadion Wilis Kota Madiun, Selasa (30/9/2025)
Ditanya soal pengangguran di Kota Madiun, Spontan,Wali Kota menyatakan, angka pengangguran di Kota Madiun 4, 30 ini sudah turun dan kegiatan Naker Fest 2025 ini targetnya bisa menyerap tenaga kerja 50 persen .
“Sebenarnya tidak sulit, Semua pertusahaan yang ada kita tahu ahun 2026-2027 apa saja yang ditergetkan oleh perusahaan-perusahaan. Ini disuruh pilih, dengan adanya kegiatan ini, dia mau pilih yang mana. Sebelum bekerja itu harus ada pilihan, harus kemana dan kerja apa. Disana itu specknya kompetensinya seperti apa. Jika perlu sebelum mau bekerja kita kursus, jika perlu yang membidangi di bawa kesini. Meraka (para pencari kerja) kita kursus sesuai bidangnya itu, lebih bagus. Kalau ada Job Fair, ya daftarkan saja. Insya’ Allah seperti itu yang akan saya jalankan nantinya,”ungkap Wali Kota.
Dikatakan oleh Wali Kota, tetapi kalau anak, aku butuh ASN. Ya, kompetisi ASN itu yang dilakukan seperti apa, P3K apa. Misalnya tahun depan kouta ASN itu berapa, Kalau ada kuota 300 silakan mendaftar dengan ijazah apa, untuk mengalahkan kompetitor yang lain.
“Kondisi seperti itulah yang akan kita berikan kepada masyarakat khususnya yang sekarang ini masih mencari pekerjaan,”ujar Wali Kota.
Disinggung soal pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Madiun. Wali Kota Madiun, Dr. Maidi mengatakan, selama ini Pemereintah Daerah berama TNI/Polri dan bersama dinas terkait meninjau pelasanaan MBG di Kota Madiun masih baik-baik saja. Artinya, dapurnya bagus, bahan masakannya bagus dan makanannya enak karena masih baru semuanya.
“Tetapi mulai hari ini hari ke 30 dan selanjutnya, kalau kami masak 4.000 orang lebih yang kita hadapi itu pasca panen, airnya dan kebersihannya terus kita pantau. Artinya standartmu awal sampai dengan hari ke 30 atau sampai 100 hari ini bagaimana. Standart dapur dan standart lingkungan bagaimana. Setidaknya semuanya harus berjalan baik. Itu satgas saya arahkan seperti itu,”jelas Wali Kota.
“Makanya kalau saya turun kelapangan. Hai, sanitasimu kurang tapi kenapa kamu buangnya seenakmu sendiri. Hal-hal seperti ini saya harus mengingatkan. Karena namanya memasak seperti orang mantu itu kan melayani orang banyak, tentunya terus banyak kesibukan. Kesinambungan itu terus kita cek kelapangan dan tidak ada masalah atau kendala,”ungkapnya.
Dikatakan oleh orang nomor sati di Kota Madiun ini, di Kota Madiun sekarang ini, nantinya terdapat 16 dapur MBG menlayani 51.000 siswa. Tetapi sekarang ini baru ada 6 dapur MBG melayani 3.000 siswa tiap 1 dapur MBG.
“Dan makanan itu masih sehat segar bugar. Tadi itu saya ikut makan lho. Kita ini diperintah oleh Pak Prabowo diberi seperti ini, Pak Prabowo itu, tau perasaan masyarakat seperti ini. Alhamdulilahlah, kita itu bersukur dan kalau makan itu juga berdoa. Ada makanan sehat tinggal makan dan tentunya mau makan berdoa dulu,”pungkas Wali Kota. [dar.gat]


