Sidoarjo, Bhirawa
Pos Tim pemadam kebakaran (Damkar ) Kabupaten Sidoarjo akan ditambah satu lagi. Rencananya akan ditaruh di Kecamatan Sukodono. Peresmian di Kecamatan itu pada Triwulan kedua tahun 2025 ini. Kepala Bidang Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kabupaten Sidoarjo, Drs Qodari, mengatakan selama ini Pos Damkar di Kabupaten Sidoarjo, sudah ada di wilayah Kecamatan Sidoarjo, Buduran, Waru, Krian dan Candi. “Yang di Kecamatan Sukodono nanti, rencananya di bekas Kantor Kecamatan Sukodono yang lama,” tutur, Qodari, disela-sela peringatan HUT Damkar ke -106, belum lama ini, di pendopo delta wibawa Sidoarjo.
Penambahan Pos Damkar baru di Kecamatan Sukodono tersebut, menurut Qodari, otomatis personel petugas Damkar di Sidoarjo harus ditambah. Saat ini jumlah petugas Damkar yang dimiliki BPBD Sidoarjo ada sebanyak 240 orang personel. “Jumlah perbandingannya, dua persen dari ASN dan tiga persen dari non ASN,” ujarnya.
Qodari mengatakan kualitas petugas Damkar Kabupaten Sidoarjo, secara otodidak sudah bagus. Meski demikian, tetap perlu pengakuan sertifikasi, sebagai bukti utama. Sebesar 30 persen, petugas Damkar Sidoarjo masih belum memilikinya.
Sarana prasarana, menurutnya perlu peremajaan. Disesuaikan perkembangan zaman dan situasi kondisi. Kondisi Kabupaten Sidoarjo yang semakin padat penduduk, menurut Qodari, sangat membutuhkan kendaraan yang bisa keluar masuk jalan dan gang sempit.
Tingkat kebakaran di wilayah Kabupaten, kata Qodari, Sidoarjo sangat tinggi. Karena kebakaran tidak mengenal musim. Karen dalam musim hujan juga masih terjadi kebakaran. Biasanya banyak ditimbulkan dari konsleting listrik. Sedang pada musim panas, pada lahan-lahan kosong yang ditumbuhi rumput -rumput kering. “Pada saat Lebaran tahun 2025 kemarin, juga sempat terjadi kasus kebakaran,” ujarnya.
Dari data pada tahun 2024 lalu, jumlah kebakaran di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 548 kasus. Pada tahun 2025 ini, mulai Bulan Januari sampai Maret, sudah ada 38 kasus. Mencegah kebakaran tinggi, BPBD Sidoarjo terus memperbanyak relawan kebakaran yang ada di desa. Mereka bisa mengedukasi warga juga bisa menghubungi Damkar Sidoarjo apabila di desanya bila ada kasus kebakaran. “Saat ini respon masyarakat terhadap Damkar semakin bagus. Mereka cepat menghubungi petugas bila ada tanda-tanda kebakaran besar, sehingga kebakaran bisa dicegah,” ujarnya.
Begitu responnya dengan tim Damkar, kadang masyarakat juga menghubungi petugas walau terjadi bukan kasus kebakaran. Seperti tidak bisa melepas cincin di tangan, mengambil kucing peliharaan yang berada di atas genteng, menangkap ular piton yang masuk kedalam rumah, menolong mobil yang mengalami kecelakaan di jalan.
Komandan Tim Damkar Sidoarjo, Satuman, juga membenarkan. Saat ini ada kejadian apa saja, masyarakat Sidoarjo mulai menghubungi petugas Damkar. Satuman mendapat informasi dari seorang guru, karena masyarakat saat ini banyak mendapat edukasi terkait pencegahan kebencanaan. “Masyarakat Sidoarjo telah respon masalah kebencanaan, di sekolah negeri dan swasta masalah pencegahan kebencanaan informasinya saat ini telah masuk dalam kurikulum di sekolah,” kata Satuman.[kus.ca]