26 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

BPBD Jatim Masifkan Survei Pemetaan Potensi Gerakan Tanah

Plt Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy bersama tim melakukan survei pemetaan potensi gerakan tanah.

BPBD Jatim, Bhirawa
Tim BPBD Jatim kembali melakukan survei pemetaan potensi gerakan tanah. Dengan menggunakan pengukuran mikrotremor di 14 titik lokasi dan foto udara, survei pemetaan dilakukan akhir pekan lalu, yaitu pada 6-7 Maret 2025.

Survei pemetaan tanah ini dilakukan atas permintaan BPBD setempat, lantaran ditemukan adanya potensi gerakan tanah pasca kejadian longsor di area SMKN 1 Doko pada 22 Januari 2025. Kali ini, sasarannya di kawasan SMKN 1 Doko Kampus 2 yang terletak di Dusun Nyawangan, Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.

Kegiatan yang dipimpin Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Dadang Iqwandy ini, merespon laporan BPBD setempat atas potensi gerakan tanah yang muncul di lokasi kejadian. Yakni, adanya pergerakan lempeng tanah yang menimbulkan terjadinya keretakan pada permukaan tanah seluas 100 meter dengan lebar antara 10-40 cm.

“Tim BPBD Jatim melakukan survei mikrotremor di sejumlah titik dengan dilengkapi foto-foto udara. Kami juga melakukan susur sungai untuk mengetahui potensi banjir bandang yang disebabkan adanya bendung alam di aliran sungai tersebut,” kata Dadang Iqwandy.

Dijelaskannya, survei mikrotremor ini merupakan metode untuk mengukur dan menganalisis nilai kerentanan tanah yang menggunakan seismograf. Selain di Kabupaten Blitar, survei pemetaan gerakan tanah juga dilakukan di Kabupaten Madiun, tepatnya di Dusun Pucang Sawit, Desa Padas, Kecamatan Dagangan pada 26-28 Februari 2025.

Berita Terkait :  Garda Pangan Bentuk Semangat Menyelamatkan Makanan agar Tak Terbuang Percuma

Khusus terkait gerakan tanah, Dadang menambahkan, dalam 2 bulan terakhir pihaknya memang telah menggencarkan survei pemetaan gerakan tanah. “Awal tahun 2025 ini, Tim BPBD Jatim telah melakukan survei pemetaan di 6 lokasi potensi gerakan tanah yang tersebar di 6 daerah,” tambahnya.

Yakni, di SMKN 1 Doko Kabupaten Blitar; Desa Padas Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun; Desa Plaosan Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo; Desa Tumpakrejo Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Kemudian Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Jombang dan di Dusun Sempu, Desa Cowek Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

“Masih ada dua lokasi lagi yang berpotensi terjadinya gerakan tanah yang belum kita survei,” tutupnya.

Sementara itu, berdasar data Pusdalops PB BPBD Jatim, potensi gerakan tanah di Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai sebanyak 12 titik. Jumlah kejadian itu dimungkinkan akan meningkat mengingat maraknya potensi gerakan tanah yang terjadi pada tahun ini. (bed.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru