28 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Beri Mesin Pencuci dan Mesin Blanching dengan Steam untuk Kunyit

Pembukaan kegiatan PM-UPUD di desa Kesamben Wetan Kec. Driyorejo Kabupaten Gresik yang dihadiri oleh Tim pengusul program PM-UPUD yang diketuai oleh Ketua LPPM UBHARA Prof. Dr. Ir. Saidah, Kepala Desa Kesamben Wetan, Kepala Dinas Pertanian tingkat kecamatan , wakil dari Dinas Pertanian kabupaten serta Mitra I dan II beserta anggotanya.

Kerjasama DRTPM Kemendikbud Ristek dengan Ubhara Surabaya

Gresik, Bhirawa.
Desa Kesamben Wetan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik dikenal sebagai penghasil kunyit yang melimpah, namun masih terkendala dengan sistem jualnya. Warga desa hanya menjual dalam kondisi mentah dan olahan kunyit setelah panen yang di rajang lalu dijemur dan langsung diserahkan kepada tengkulak.

Permasalahan pengolahan kunyit yang seperti itu menarik perhatian tim yang terdiri dari dari dosen Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya seperti Prof. Dr. Ir. Saidah, MT, Dr. Hasti Afianti, ST., MT dari Prodi Teknik Elektro, Dra. Endang Siswati, MM., DBA dari prodi Managemen dan juga dari kampus Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) yakni Dr. Ignatius Srianta, S.TP., MP dari prodi Teknologi pangan.

“Pengolahan kunyit yang seperti itu, saya rasa kurang higienis karena tanpa ada proses pembersihan sebelumnya,” jelas Saidah kepada Bhirawa.

Selanjutnya, jelas Saidah, tim mengajukan proposal program Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD) yang berjudul Penerapan Ipteks Pada Olahan Tanaman Kunyit Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Pemasaran Di Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik Jawa-Timur .

Berita Terkait :  Ikuti Simulasi ANBK 2024, Sekolah Pastikan Kesiapan Jelang Asesmen Nasional

“Alhamdulillah pada tahun ini setelah melewati tahap seleksi terhadap ribuan proposal dari dosen PTN/PTS se-Indonesia oleh DRTPM, PROPOSAL PM-UPUD kami masuk dalam salah satu dari 18 judul proposal PM-UPUD yang disetujui dan lolos didanai yang dilaksanakan di Desa Kesamben Wetan dalam program pengabdian masyarakat selama 3 tahun,” jelas Saidah.

Untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh mitra 1 dan 2 lanjut Saidah LPPM Universitas Bhayangkara bekerja sama dengan LPPM Universitas Widya Mandala Surabaya didukung DRTPM Kemendikbud Ristek melaksanakan program PM-UPUD Selama tiga tahun dimulai pada tahun 2024 ini.

Melalui dukungan hibah pengabdian masyarakat selama pengabdian 3 tahun, kegiatan yg dilaksanakan di Tahun pertama ini yaitu membuatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Mesin pencuci kunyit dan TTG Mesin pengukus kunyit yang akan diterima oleh UD. ASRIFA JAYA Sebagai Mitra 1 dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa kesamben Wetan Sebagai Mitra 2, Kedua mitra ini sebagai penerima hibah dari Program PM-UPUD kami yang berguna untuk Meningkatkan Kualitas dari Tanaman kunyit.

“Dalam mesin pencuci kunyit ini kami buatkan maksimal kapasitasnya 50 kg sekali penggunaan yang berlangsung dalam beberapa menit kunyit sudah dalam keadaan bersih. Pada mesin pencuci kunyit ini juga terpasang Softstater sebagai alat untuk mengurangi lonjakan beban daya listrik selama fase penyalaan daya motor karena mesin yang kami buat berskala 750 Watt dengan menggunakan motor 1 fasa,” lanjutnya lagi.

Berita Terkait :  MAN 1 Pasuruan Sukses Juara Electro Techno Race di Surakarta

Untuk mesin pengukus kunyit sendiri tim membuatkan untuk kapasitas 50 kg sekali penggunaan yang berlangsung selama 30 mnt dalam Suhu 80˚C sudah Matang. Dalam Mesin pengukus kunyit terdapat Set timer yang otomatis mati jika sudah mencapai waktu yang kita atur. Mesin ini menggunakan Gas LPG sebagai bahan bakar pemanasnya.
Perwakilan BPP kecamatan Driyorejo Bambang secara jujur mengakui kalau pihaknya sangat membutuhkan teknologi semacam ini, karena sebelum- nya di Kecamatan Driyorejo belum ada satupun Gapoktan kunyit yang memiliki mesin pencuci dan pengukus kunyit.

“Kami tidak mungkin sendirian untuk memikirkan masalah Kunyit ini. Alih alih memikirkan Kunyit ini memikirkan nasib Petani kunyit pasca pandemi ini saja sudah berat,” jelas Bambang lagi.

Dengan adanya alat-alat ini lanjut Bambang, maka akan sebagai modal awal dari ide olahan yang bisa dikembangkan kedepannya, bisa diolah sebagai minuman ataupun makanan.

Salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam PM-UPUD ini, Billy menambahkan bahwa dalam kegiatan PM-UPUD ini ada 7 Alat yang akan dihibahkan kepada Gapoktan Desa kesamben wetan. Ditahun pertama yaitu mesin pencuci kunyit dan mesin pengukus kunyit, untuk tahun kedua ada Mesin perajang Kunyit dan Mesin Pengering kunyit, Ditahun ketiga ada 3 alat yang diberikan yaitu mesin penghalus kunyit, timbangan untuk skala besar & kecil dan siler untuk pengemasan.

Secara khusus Billy juga menjelaskan selain kegiatan utama ada 2 kegiatan penunjang PM-UPUD di tahun pertama atau 2024, yakni Pelatihan sistem manajemen administrasi usaha dan Pemberian software aplikasi manajemen administrasi usaha, pelatihan dan pendampingan yang berguna untuk mengetahui rugi dan laba yang diperoleh dalam tiap bulan serta kondisi stok kunyit.

Berita Terkait :  Pj Gubernur Adhy Pacu Semangat Paskibraka Jatim

“Dalam kegiatan ini kami juga menggandeng Mitra dari gabungan kelompok tani desa Pasinan dengan total 15 Orang dan mengikutsertakan mahasiswa Rafli, Arvian, Arya dan saya,” jelas Billy mengakhiri pembicaraaan.(why,hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img