26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Berawal dari Medsos, Beternak Kelinci Bisa Menghasilkan Cuan

Di sebuah pekarangan kecil di Desa Ngringenrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, puluhan kelinci tampak sibuk melompat-lompat di dalam kandang. Beberapa anak kelinci yang baru lahir masih memejamkan mata, tanda kehidupan baru terus tumbuh di sudut desa itu. Tak banyak yang tahu, bahwa semua ini berawal dari sebuah video singkat di media sosial.

Oleh :
Achmad Basir, Kabupaten Bojonegoro

Adalah Ahnaf Satya Wijaya, remaja kelahiran 20 November 2010, yang kini duduk di bangku kelas 9 di SMPN 2 Kalitidu. Dari hobinya memelihara hewan dan kegemarannya berselancar di media sosial, Satya menemukan dunia baru yang kemudian menjadi sumber rezeki beternak kelinci.

“Waktu itu saya lihat video kelinci lucu makan wortel, terus keterusan nonton. Akhirnya penasaran dan mulai cari tahu lebih banyak,” kenang Satya sambil tersenyum, kemarin (25/9).

Dari satu video, ia mulai tertarik serius. Satya mengikuti berbagai akun edukatif tentang perawatan kelinci, bergabung dengan grup Facebook peternak, dan aktif berdiskusi di kolom komentar. Tak lama, ia membeli sepasang kelinci lokal untuk dipelihara.

“Saya coba-coba aja awalnya. Ternyata kelinci gampang berkembang biak, dan perawatannya nggak sesulit yang saya bayangkan,” ujarnya.

Namun, perjalanan Satya tidak selalu mulus. Beberapa kali kelinci peliharaannya sakit bahkan mati. Tapi ia tidak menyerah. Dengan dukungan dari kedua orang tuanya, pasangan Rahmad Taufiq Wijaya (46) dan Lilis W. (45), serta terus menggali informasi dari media sosial, Satya belajar mengatasi berbagai kendala.

Berita Terkait :  Rakerkonas 2024, APINDO Dorong Sinergi Pemerintah, Pengusaha dan Kepastian Hukum

Perlahan tapi pasti, usahanya mulai tumbuh. Kini, lebih dari 40 ekor kelinci dari berbagai jenis ia pelihara di kandang-kandang sederhana yang dibangunnya sendiri di belakangl rumah.

Menariknya, hampir semua proses pemasaran ia lakukan lewat media sosial khususnya Facebook. Satya rajin membagikan foto, video, dan tips seputar ternak kelinci di grup dan akun pribadinya.

“Ternyata banyak yang tertarik. Ada yang beli untuk peliharaan, ada juga yang mau mulai ternak sendiri,” jelasnya.

Bagi Satya, beternak kelinci bukan hanya soal cuan. Ia kini mulai mengajak teman-teman sebayanya di desa untuk belajar memelihara kelinci. Ia ingin berbagi ilmu dan membuktikan bahwa anak muda pun bisa produktif sejak dini.

“Semua ini saya pelajari dari media sosial. Dulu cuma lihat video lucu, sekarang malah jadi peluang usaha,” katanya bangga.

Di tengah derasnya arus digital, kisah Satya menjadi bukti nyata bahwa media sosial bukan hanya tempat hiburan. Bila dimanfaatkan dengan baik, ia bisa menjadi jembatan menuju peluang, bahkan membuka jalan mencari cuan.

“Buat saya, medsos bukan cuma buat scroll-scroll. Kalau kita pintar makainya, bisa jadi ladang ilmu dan penghasilan,” pungkas Satya. [bas.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru