Jombang, Bhirawa.
Banjir melanda Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Selasa malam (21/1). Selain Desa Kademangan, dua desa lainnya di Kecamatan Mojoagung juga dilanda banjir. Dampaknya 474 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di desa ini.
Sekadar diketahui, banjir yang terjadi kali ini akibat meluapnya tiga sungai. Yakni, Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng. Ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter. Sementara di dalam rumah warga setinggi 80 sentimeter. Di beberapa titik tertentu bahkan ketinggian air mencapai 2 meter.
Akibat banjir yang terjadi di Desa Kademangan, salah satu sekolah di desa setempat yakni, SDN Kademangan III terpaksa diliburkan pada Rabu (22/1). Air yang masuk ke dalam ruang kelas sekolah itu membawa lumpur. Aktivitas belajar mengajar pun tak dapat dilakukan.
Sejumlah guru melakukan kerja bakti begitu air surut. Tujuannya, untuk membersihkan ruangan yang terdampak banjir. Mereka menyapu air keluar dari ruangan dan membersihkan lumpur yang menggenang . Para siswa mengikuti pembelajaran daring dari rumah.
Kepala SDN Kademangan III, Kasis Sulistyani menuturkan, keputusan meliburkan sekolah diambil karena kondisi ruangan sekolah yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain air, lumpur juga masuk ruangan kelas di sekolah. ”Makanya seluruh murid kita liburkan. Mereka belajar dari rumah,” tutur dia.
Warga terdampak banjir di desa itu masih menantikan bantuan dari pemerintah setempat. Warga Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Sonadi (55), mengatakan, meskipun air mulai surut, warga belum bisa beraktivitas dengan normal. Hingga kini belum ada bantuan yang diberikan.
”Pagi ini air mulai surut. Namun warga belum mendapatkan bantuan. Padahal yang dibutuhkan warga adalah makanan. Karena ada yang sudah bisa masak, ada pula yang tidak,” tuturnya. [rif.fen]