34 C
Sidoarjo
Wednesday, October 9, 2024
spot_img

Bakorwil V Jember Intervensi Penurunan Stunting

Jember, Bhirawa
Bakorwil V Jember melakukan intervensi terhadap upaya percepatan penurunan stunting di tujuh (7) kabupaten/kota di wilayah kerjanya, menjelang (pra) monitoring dan evaluasi stunting yang bakal digelar pada semester kedua tahun 2024.

Dengan Sosialiasi Pemantauan dan Evaluasi percepatan penurunan stunting ini diharap Kabupaten / Kota yang ada di wilayah Bakorwil V Jember, yang dilaksanakan Kamis (1/8), diharapkan Kabupaten/Kota diwilayahnya untuk mempersiapkan diri termasuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi dalam penanganan stunting.

Kepala Bakorwil V Jember Nana Fadjar Prijantoro yang diwakili Kabid Kemasyarakatan Endang Anggraeni, mengatakan, penurunan stunting di wilayah Bakorwil V Jember dibutuhkan upaya terpadu dan berkesinambungan dari seluruh jajaran organisasi perangkat daerah terkait.

Sehingga lembaga yang wilayah kerjanya meliputi Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang dan Kabupaten/Kota Probolinggo ini melaksanakan sosialisasi dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.

“Kegiatan Ini bertujuan agar dapat menginformasikan pentingnya pemantauan dan evaluasi program penurunan stunting untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang diinginkan. Mengetahui capaian program penurunan stunting di Kabupaten/Kota beserta permasalahannya. Serta merumuskan langkah koordinatif dan sinergi dalam percepatan penurunan stunting di wilayah ini kerja Bakorwil V Jember,” ujar Endang di hadapan perwakilan DP3AK Provinsi Jatim, Diskominfo Jatim, BKKN Jatim, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Kesehatan dan DPMD di 7 Kabupaten Kota se Bakorwil V Jember.

Erinda Dwi Aryanti dari Bappeda Provinsi Jawa Timur mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk persiapan monitoring dan evaluasi (monev). Disi akan disampaikan beberapa hal yang harus dipersiapkan progresnya dari permasalahan yang disampaikan diawal tahun sebagai rencana aksi di tahun 2024.

Berita Terkait :  Siaga Kekeringan di Kabupaten Pasuruan, BPBD Distribusikan Air Bersih ke Empat Kecamatan

“Di wilayah Bakorwil V Jember ini permasalahannya hampir serupa dengan yang lain. Seperti asupan gizi, perkawinan anak dan pemahaman masyarakat terhadap stunting itu sendiri.

“Ini perlu di push (dorongan) dan bagaimana masyarakat mulai aware terhadap stunting. Dalam kesempatan itu juga disampikan bahwa jangan fokus pada penanganan stuntingnya, tapi juga mencegah stunting baru. Jadi balita yang kurus dan berat badannya tidak naik termasuk resiko menuju stunting,” ujar Erinda.

Erinda menjelaskan, angka stunting di wilayah Bakorwil V ini cukup tinggi. Banyak permasalahan-permaslahan yang tidak bisa menyelesaikan secepat membalik telapak tangan. “Ada mungkin namanya intervensi sensitif atau intervensi tidak langsung yang berpengaruh pada pemahaman masyarakatnya.

Bagaimana mengubah pola pikirnya dulu. Karena kalau kita ngomong asupan gizi tidak mungkin dalam jangka waktu lama memberikan bantuan, tapi kita bisa berintegrasi dengan siapa, berkolaborasi dengan siapa, sehingga mereka mampu membeli makanan bergizi sendiri,” pungkasnya.(efi.gat)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img