Surabaya, Bhirawa.
Jatim Social Care (JSC) Tim Respons Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melakukan asesmen pada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bernama Kamiswati Agustini (41), seorang ibu tunggal yang berjuang menghidupi 2 anaknya dengan berjualan tahu tek di pinggir jalan, Rabu (29/1/2025).
Warga Jalan Kapasan Samping 3, Kelurahan Kapasan, Kecamatan Simokerto ini menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan tempat tinggal dan usaha. Kamiswati sehari-hari berjualan menggunakan rombong sewaan milik tetangganya dengan biaya Rp 10 ribu per hari.
Jika dagangannya ramai, ia bisa memperoleh penghasilan bersih sekitar Rp100 ribu per hari. “Namun, kondisi ekonominya masih sulit, terutama karena ia tinggal di rumah keluarga yang kurang terawat, sementara status tanahnya masih milik negara,” jelas anggota Tim Respons Kasus Dinsos Jatim, Nursoleh.
Saat ini, ia telah menerima bantuan pemerintah seperti BPJS dan bantuan sosial lainnya. Namun, Kamiswati berharap mendapatkan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), agar memiliki tempat tinggal yang lebih layak.
“Selain itu, ia juga ingin memiliki rombong sendiri untuk berjualan, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa setiap harinya,” lanjut Nursoleh.
Sebagai tindak lanjut, Tim Respons Kasus dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Simokerto telah melaporkan pengajuan bantuan ke pihak Kelurahan Kapasan untuk diteruskan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya.
Selanjutnya, pengajuan bantuan ini juga akan disampaikan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya, untuk membantu meringankan beban Kamiswati dan keluarganya. [rac.ca]