Kota Malang, Bhirawa
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) optimis stimulus Rp200 triliun yang digelontorkan pemerintah menjadi angin segar bagi industri properti nasional. Hal ini disampaikan Adi Darma, Wakil Ketua Umum VII DPP APERSI, usai menjqdi narasumber talk show literasi di Universitas Negeri Malang (UM).
Menurut Adi, dana tersebut menjadi pemicu penting agar ekonomi tetap bergerak. “Kalau tidak ada dana liquid dari pemerintah, ekonomi bisa beku. Stimulus ini sangat bagus, karena memberi ruang bagi pelaku industri properti maupun masyarakat yang ingin membeli rumah untuk mendapatkan pembiayaan. Harapannya suku bunga bisa turun, sehingga daya beli ikut meningkat,”terangnya.
Adi menambahkan, dengan adanya kucuran dana besar ini, perbankan akan lebih leluasa menyalurkan kredit, termasuk pembiayaan rumah. Namun ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan keringanan biaya dan kemudahan perizinan agar masyarakat makin mudah memiliki rumah. “Beberapa pemda sudah melaksanakan, semoga seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur juga bisa memberi kemudahan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum bertajuk “Unlocking Business Opportunities Amidst Global Economic Shifts and Digital Transformation” yang diikuti 301 mahasiswa UM dari berbagai jurusan. Dalam kesempatan itu, Adi tidak hanya membahas stimulus ekonomi, tetapi juga berbagi kisah hidupnya. Berstatus yatim sejak kuliah, ia mampu membangun bisnis properti dari nol hingga berkembang pesat.
“Awalnya saya hanya bisa mengembangkan 31 unit rumah, lalu naik menjadi 51 unit. Di tahun keempat saya membuka perumahan 232 unit di Gresik. Semua dimulai dari menabung, kesabaran, dan target yang jelas,” tuturnya.
Adi juga mendorong mahasiswa UM untuk memanfaatkan era digital sebagai pintu masuk dunia bisnis, termasuk sektor properti. “Lewat TikTok, Instagram, website, bahkan aplikasi, peluangnya sangat besar. Di Jawa Timur ada 700 pengembang, satu pengembang bisa punya dua sampai tiga proyek. Itu semua butuh dukungan digital marketing,” tambahnya.
Talk show ini sekaligus menjadi momentum penandatanganan MoU antara UM dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Kolaborasi ini mencakup literasi keuangan, layanan perbankan digital, hingga beasiswa untuk mahasiswa berprestasi maupun kurang mampu.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyebut sinergi dengan BTN dan APERSI sangat strategis. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan finansial untuk menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Sementara Direktur Network & Retail Funding BTN, Rully Setiawan, menegaskan pihaknya siap mendampingi Gen Z melalui layanan digital perbankan yang relevan dengan gaya hidup mereka. Dengan adanya stimulus Rp200 triliun, dukungan perbankan, dan semangat kolaborasi kampus, APERSI optimis industri properti akan kembali menggeliat dan menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional.[mut.ca]


