Situbondo, Bhirawa
Dalam rangka untuk menyelamatkan hasil panen petani dari serangan hama tikus, Dinas Pertanian Situbondo bersama Tim POPT Provinsi Jawa Timur, PPL, dan Babinsa Desa Kumbangsari menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus secara terpadu, Selasa (20/5). Langkah ini dilakukan untuk mendukung program bernama Produktif (Profesional Mendukung kebijakan pemerintah dan Komando Ata sAdaptif dan Inovatif).
Babinsa Kumbangsari, Sertu Puji Laksono, mengatakan, pengendalian tersebut dilakukan di area persawahan seluas 5 hektare dengan luasan terdampak mencapai 1,2 hektare. “Lokasi yang menjadi sasaran pengendalian merupakan lahan milik sejumlah petani di Desa Kumbangsari. Ya lahan itu milik Asmari, Ayadi, dan Samian,” beber Puji Laksono.
Masih kata Puji Laksono, pihaknya mendampingi pelaksanaan kegiatan ini, sebagai bentuk dukungan TNI dalam menjaga ketahanan pangan wilayah. “Kami bersinergi untuk membantu petani melindungi tanaman padi dari kerusakan akibat hama. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama,” ujar Sertu Puji.
Sebelum pengendalian dilakukan, aku Puji Laksono, petugas dari POPT Situbondo, Amorita, memberikan sosialisasi kepada petani mengenai teknik dan tata cara penggunaan racun tikus jenis Kleret Rodenticide 0,005 BB. “Racun tersebut diaplikasikan secara langsung ke lubang yang aktif menjadi sarang tikus dengan menggunakan sarung tangan sebagai pelindung,” tambah Pujo.
Sementara itu Amorita menimpali, keberadaan hama tikus akan menunjukkan efek lemas hingga mati dalam waktu 3-4 hari setelah racun diaplikasikan. “Ya petani juga kami imbau untuk mengubur bangkai tikus agar tidak menimbulkan bau dan menyebarkan penyakit,” jelas Amorita.
Amorita mengakui kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua PPL Yulianto, Ketua Poktan Bakti Indah H. Sukron Sanhaji dan Ketua Poktan Pasir Indah Abd Basid. “Dengan gerakan bersama ini, diharapkan serangan hama tikus dapat ditekan dan tanaman padi petani kembali tumbuh dengan baik hingga masa panen,” pungkas Amorita.[awi.ca]


