33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Satpolairud Intens Pantau Kondisi Air Laut Situbondo

Personil Satpolairud Polres Situbondo saat memonitor alat pasang surut air laut, Minggu (16/11). sawawi/bhirawa

Situbondo, Bhirawa

Menghadapi datangnya musim hujan, Polres Situbondo meningkatkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah pengecekan rutin ketinggian debit air sungai dan pasang surut air laut di wilayah pesisir.

Pemantauan ini dilakukan Polres Situbondo melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud). Setiap hari anggota Pos Kalbut melakukan pengecekan kondisi pasang surut air laut di Pelabuhan Kalbut, Mangaran. Langkah ini dinilai krusial karena pasang laut tinggi dan debit Sungai Sampean Baru yang meningkat merupakan kombinasi yang berpotensi menimbulkan banjir.

Jika air laut sedang pasang tinggi, sementara debit air Sungai Sampean Baru naik, aliran menuju laut dapat terhambat. Kondisi ini membuat volume air sungai meningkat dan dapat mengakibatkan banjir di wilayah hilir. Karena itu, data pasang surut menjadi indikator penting untuk memprediksi potensi bencana.

Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa mengatakan bahwa di Pelabuhan Kalbut terdapat stasiun pengukur pasang surut air laut milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Alat tersebut memudahkan petugas memonitor kondisi air laut secara akurat setiap hari.

“Anggota kami melakukan pengecekan harian dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan. Data pasang surut ini kemudian dibandingkan dengan kondisi debit Sungai Sampean Baru untuk melihat potensi hambatan aliran air,” ujar AKP Gede.

Berita Terkait :  Stand Pemkab Madiun Tampil di Aplikasi Otonomi Expo 2025

Menurut AKP Gede, pemantauan terintegrasi antara kondisi laut dan sungai memberi gambaran lebih jelas mengenai situasi potensi banjir. Ketika kedua indikator menunjukkan peningkatan, mitigasi dini bisa dilakukan lebih cepat.

Ia menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Sinergi antara TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci penting meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi.

“Kami berharap seluruh masyarakat ikut peduli dan bekerja sama. Dengan sinergi dan kesiapsiagaan semua pihak, Situbondo dapat terhindar dari potensi bencana hidrometeorologi,” pungkas AKP Gede. awi. wwn

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru