Andik Binjai dan Iwan Dongkel saat tampil bermusik dan bernyanyi pada Peringatan Hari Budaya Nasional Tahun 2025 di Punden Buyut Gantiyah, Watudakon, Kesamben, Jombang, Jumat (17/10). foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa.
Dua pemusik balada, Andik Binjai dan Iwan Dongkel tampil pada peringatan Hari Budaya Nasional Tahun 2025 di Punden Buyut Gantiyah di Dusun Watudakon, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jumat (17/10). Keduanya membawakan lagu-lagu dengan pesan moral agar semuanya mencintai lingkungan dan juga dunia pertanian.
Ketika tampil, terkadang Andik Binjai maupun Iwan Dongkel secara bergantian bernyanyi dan bermusik. Namun di momen tertentu, mereka berdua juga perform bersama.
Andik Binjai yang memiliki nama asli Andik Widiarto mengatakan, tak kurang 5 lagu yang diciptakannya sendiri ditampilkan musisi balada asal Kediri tersebut.
“Ada lagu berjudul Aku Dan Pohon, Aku Apalah Aku, Sulam Silam, Akulah Raja, dan Kulit Bayi,” tutur Andik Binjai, Sabtu (18/10).
“Lagu Aku dan pohon membahas sebuah kerinduan terhadap pohon. Karena akhir-akhir ini pohon sudah menipis, karena perambaban hutan. Pohon menyuplai oksigen untuk kehidupan. Maka jangan hilangkan pohon, tanamlah pohon untuk kehidupan,” beber Andik Binjai.
Kemudian Andik Binjai mengatakan, lagu ciptaannya yang berjudul Sulam Silam menceritakan tentang alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan yang lainnya.
“Pesan moral dalam lagu ini, jika ‘nggak’ ada pertanian, kita makan apa,” ucap Andik Binjai.
Sementara itu, Iwan Dongkel asal Malang yang memiliki nama asli M. Saifudin menjelaskan, pada momen peringatan Hari Budaya Nasional Tahun 2025 di Desa Watudakon tersebut, dirinya membawakan lagu ciptaannya sendiri yang berjudul Begitu Aja Kok Repot, Maaf Ibu Pertiwi, dan Tak Gagah Lagi Garudaku.
“Saya juga membawakan lagu Iwan Fals seperti lagu berjudul Bangunlah Putra Putri Ibu Pertiwi, Bento, dan Intermezo,” tutur Iwan Dongkel yang asli kelahiran Kesamben, Jombang tersebut.
Tak hanya larut dalam membawakan lagu-lagu balada, Andik Binjai dan Iwan Dongkel menilai, kegiatan budaya yang digelar di Punden Buyut Gantiyah tersebut memberikan kesan tersendiri bagi keduanya.
“Kangen situasi seperti itu. Diharapkan ada lagi,” kata Andik Binjai.
“Ternyata mencintai lingkungan bagian dari budaya, maka dari itu jagalah lingkungan, maka lingkungan akan menjagamu,” timpal Iwan Dongkel.(rif.hel)


