33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Akses Modal Kian Mudah, Inklusi Keuangan BRI Dorong UMKM Naik Kelas


Surabaya, Bhirawa
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Regional Office Surabaya menegaskan komitmennya untuk memperluas layanan inklusi keuangan, menjadikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi di metropolis ini. Melalui penetrasi masif jaringan Agen BRILink dan digitalisasi layanan perbankan, BRI berupaya menjangkau segmen masyarakat yang belum terakses layanan perbankan formal. Akses modal yang lebih mudah terbukti telah membuat banyak UMKM di Surabaya yang naik kelas.

Regional CEO BRI Surabaya, Reza Syahrizal Setiaputra, mengungkapkan bahwa pendekatan strategis ini tidak hanya bertujuan untuk mengejar target bisnis, tetapi juga menjalankan misi sosial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

“Surabaya sebagai pusat ekonomi Jawa Timur memiliki potensi UMKM yang luar biasa. Sayangnya, masih banyak yang terkendala akses permodalan dan literasi keuangan yang memadai,” ujar Reza saat dikonfirmasi Bhirawa di Surabaya, Sabtu (29/11/2025).

Reza menekankan, program inklusi keuangan BRI, terutama melalui keberadaan 1,2 juta Agen BRILink secara nasional (data November 2025), berfungsi sebagai perpanjangan tangan bank untuk melayani transaksi perbankan dasar hingga pelosok daerah, termasuk di kantong-kantong UMKM padat di Surabaya.

“Agen BRILink ini ibarat ‘mini bank’ yang memudahkan masyarakat melakukan transfer, tarik tunai, pembayaran tagihan, hingga pengajuan kredit mikro tanpa harus datang ke kantor cabang. Ini sangat vital untuk inklusi,” tambahnya.

Berita Terkait :  Bapenda Tulungagung Gelar Gebyar Undian Berhadiah Pajak Daerah

Komitmen BRI ini sejalan dengan agenda nasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) setiap Oktober untuk meningkatkan kesadaran akses layanan keuangan yang merata. Puncak BIK 2025 sendiri diselenggarakan di Surabaya, menandakan pentingnya peran kota ini dalam ekosistem keuangan Indonesia.

Dorong UMKM di Surabaya Naik Kelas
Inklusi keuangan yang digencarkan BRI Regional Surabaya memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Program ini tidak hanya membuka akses permodalan, tetapi juga mendorong digitalisasi dan peningkatan daya saing pelaku usaha.

Data nasional menunjukkan, peran BRI dalam inklusi keuangan sangat besar, dengan kontribusi mencapai 65,4% terhadap inklusi keuangan Indonesia secara keseluruhan. Di Surabaya, fokus pada segmen UMKM terbukti mampu menciptakan kemandirian ekonomi.

Rahmah Azizah, seorang pelaku UMKM sukses yang menggerakkan komunitas “Kampung Kue” di Rungkut Lor, Surabaya, merasakan manfaat langsung dari program BRI. Ia menjelaskan, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sangat membantu para anggotanya untuk mengembangkan usaha.

“Anggota komunitas Kampung Kue menjadi lebih mudah mendapatkan pinjaman dari BRI. Bantuan modal tersebut sangat bermanfaat, misalnya untuk membeli meja dan tenda jualan, yang secara langsung menunjang operasional usaha,” ujar Azizah. Komunitas binaan BRI ini bahkan berhasil mencapai omzet puluhan juta rupiah. Selain pembiayaan, BRI Regional Surabaya juga mengoptimalkan layanan digital seperti AgenBRILink dan QRIS untuk menjangkau ribuan merchant baru di Jawa Timur, termasuk Surabaya. Upaya ini sejalan dengan komitmen BRI untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional dengan memberdayakan pelaku UMKM agar mampu “naik kelas” secara berkelanjutan.

Berita Terkait :  Culture du Cafe Societe Siap Berbagi Kehangatan dengan Masyarakat Surabaya
Sri Wahyuni pemilik warung pecel Bu Sri saat melayani salah seorang pembeli

Hal yang sama juga dirasakan Sri Wahyuni (45), pelaku UMKM kuliner “Pecel Bu Sri” di kawasan Semolowaru, Surabaya. Sebelum mengenal layanan BRI, Sri mengelola keuangannya secara tunai dan mengandalkan pinjaman dari rentenir dengan bunga tinggi.

“Dulu kalau butuh modal, ya pinjam ke ‘bank titil’ (rentenir). Bunganya mencekik, untung sedikit habis buat bayar bunga,” tutur Sri, dengan logat Suroboyo yang kental.

Perubahan terjadi setelah ia dibina oleh mantri BRI dan mulai memanfaatkan layanan digital BRImo serta mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro.

“Sekarang sudah beda. Pak Mantri (petugas BRI) bantu saya buat rekening, ajukan KUR dengan bunga rendah, dan ajarin pakai BRImo buat bayar bahan baku online. Usaha saya jadi lebih terstruktur, untung bersih meningkat, dan saya bisa menabung,” jelasnya penuh syukur. Sri kini bahkan berencana membuka cabang baru di dekat kampus. Kisah Sri merefleksikan bagaimana akses keuangan formal dapat mengubah nasib pelaku usaha informal, menjauhkan mereka dari jerat pinjaman ilegal, dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Akselerasi Digitalisasi Inklusi
Dosen Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Dr. Dias Satria ketika dikonfirmasi terkait langkah masif BRI, menilai peran bank sebagai perantara keuangan dan katalisator pertumbuhan ekonomi sangat krusial, terutama dalam menjembatani kesenjangan akses di daerah urban padat seperti Surabaya.

Berita Terkait :  Buka Jaknaker Expo 2024, Menaker Dorong Pentingnya Kolaborasi Ciptakan Lapangan Kerja

“Inklusi keuangan bukan sekadar membuka rekening, tapi memastikan produk dan layanan keuangan tersebut termanfaatkan secara efektif oleh masyarakat sesuai kebutuhan mereka,” papar Dias kepada Bhirawa melalui telepon genggam, Sabtu (29/11/2025).

Dias menambahkan, digitalisasi melalui Agen BRILink dan aplikasi mobile banking seperti BRImo adalah kunci akselerasi inklusi di era modern. Hal ini memudahkan monitoring, collection, dan recovery kredit, sekaligus meningkatkan literasi keuangan nasabah.

“Tantangannya sekarang adalah literasi digital. BRI perlu terus mendampingi UMKM agar tidak hanya ‘melek’ akses, tapi juga ‘melek’ risiko dan pengelolaan keuangan digital yang sehat,” saran Dias.

Hal senada juga disampaikan akademisi ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Dr. Dian Agustia. Menurut Dian bahwa akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau merupakan kunci utama bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.

“Program inklusi keuangan BRI, khususnya melalui penyaluran KUR, telah teruji efektif dalam menjembatani kesenjangan akses modal bagi UMKM yang sebelumnya unbanked (belum terjangkau layanan perbankan). Ini memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha mereka,” jelas Dian menutup perbincangan dengan Bhirawa. [why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru