Agus Triono, Penasehat LDII Situbondo
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo
Peringatan hari raya Idul Adha 1446 H baru saja selesai. Momen besar umat muslim itu selalu identik dengan berkurban hewan. Ada yang berupa sapi dan kambing serta domba.
Setiap tahun pada momen penting Idul Adha selalu ditunggu oleh warga Situbondo. Terutama uluran tangan dari LDII (Lembaga Dakwa Islam Indonesia) Kabupaten Situbondo. Ini karena bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Situbondo, pada momen Idul Adha selalu membagikan ribuan daging kurban kepada warga sekitar.
“Kami juga membidik kalangan para kaum fakir miskin untuk memberi daging kurban,” ujar Penasehat LDII Kabupaten Situbondo, Agus Triono, MPd.
Dengan rasa syukur dan semangat kebersamaan, aku Agus Triono, perayaan Idul Adha tahun ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antar warga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi dengan sesama.
Agus Triono MPd, menimpali dengan bisa berkurban di momen Idul Adha, sudah masuk dalam katagori orang muslim yang bertakwa. Pasalnya, tutur Agus, orang muslim yang bertaqwa diyakini bisa untuk melakukan kurban meski bukan harus berupa seekor sapi.
“Kalau tidak berkurban ukuran ketaqwaan nya terus dimana. Nabi Ibrahim saja kala itu siap untuk melaksanakan kurban anak kesayangannya yang tampan dan baru ketemu sehari untuk disembelih, meski pada akhirnya oleh Allah SWT digantikan oleh seekor domba,” jelas Agus Triono.
Pria yang kini menjadi Kepala SMPN 5 Situbondo itu menambahkan, setiap tahun memasuki momen Idul Adha, jumlah hewan kurban yang disembelih warga LDII Situbondo dipastikan terus bertambah. Ini karena, tutur Agus, kesadaran warga LDII Situbondo semakin bertambah, baik itu murni berasal dari tabungan atau dari dana pribadi warga LDII itu sendiri.
“Untuk itu saya selalu menyarankan kepada warga LDII Situbondo dan masyarakat bahwa kita sudah banyak diberi nikmat oleh Allah SWT. Padahal yang menyelamatkan nanti adalah ketaqwaan kita sendiri. Kalau kita bertakwa, maka akan selalu berbuat baik dan mampu memberikan inspirasi,” beber mantan Pengawas itu.
Allah SWT itu sangat cinta kepada hamba yang bertaqwa, ujar Agus lagi, maka akan selalu mendapatkan perhatian dari-Nya, sehingga selama menjalani kehidupan didunia akan selalu diberi keselamatan.
“Kita mobil punya, rumah punya, makan tidak kurang. Nah kalau kita tidak bisa berkurban setahun sekali minimal berupa kambing, lalu ukuran ketaqwaan kita dimana,” pungkas mantan Kepala SMPN 2 Situbondo itu.
Disisi lain, Ketua LDII Kabupaten Situbondo, Arief Fadjar mengatakan, kiprah Agus Triono dalam mengembangkan LDII Situbondo patut untuk diteladani. Sehingga terbukti, berhasil dalam dua periode menjabat Ketua LDII Kabupaten Situbondo. “Kinerjanya mengembangkan dakwah dan keagamaan di Kota Santri Situbondo sudah dibuktikan bapak Agus Triono,” aku Arief.
Arief juga sempat menyinggung proses penyembelihan hewan kurban dilakukan serentak di sepuluh pengurus cabang LDII (Kecamatan), yang nantinya daging kurban tersebut langsung di distribusikan kepada warga sekitar. “Alhamdulillah, tahun ini kami memotong hewan kurban sebanyak 35 ekor sapi dan 29 ekor kambing. Sumbangan tersebut datangnya dari warga LDII,” kata Arief.
Arief mengungkapkan, berkurban itu tentu mengikuti sunnah Nabi Ibrahim, lalu diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW. Di mana saat itu Nabi Muhammad sempat berkurban selain untuk keluarga, juga untuk para sahabatnya.
“Mengingat pahalanya sedemikian besar sampai buluh halus dari hewan kurban tersebut, sudah termasuk pahala yang diterima oleh Allah. Demikian juga, sebelum darah kurban itu menetes atau menyentuh tanah itu pahalanya sudah diterima oleh Allah,” tutur Arief.
Nah, lanjut Arief, dari semangat itu membuat LDII Situbondo berlomba lomba untuk menyembelih hewan kurban, baik berupa sapi, domba maupun unta. Tentunya ada makna lain yang juga ada semangat berbagi, terutama dari daging kurban yang di sembelih.
“Inilah yang mendukung semangat berbagi kita untuk membangun ukhuwah baik internal maupun untuk masyarakat luas. Sehingga kita punya manfaat untuk orang lain,” tandas Arief.
Arief juga berharap, LDII Situbondo terus bersemangat untuk meningkatkan amal ibadah dan tetap mewujudkan sikap mau berbagi dan bermanfaat untuk orang lain. Sehingga kerukunan, kekompakan dan kebersamaan secara global Bangsa Indonesia menjadi kekuatan yang luar biasa.
“Pembagian daging kurban oleh LDII merupakan kegiatan sosial yang positif dan berkesinambungan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya LDII untuk mengamalkan ajaran Islam, khususnya terkait ibadah kurban,” urai Arief. [awi.why]


