Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Guna memastikan proyek strategis kota rampung sesuai target, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin melakukan peninjauan ke kawasan Alun-alun Kota Probolinggo, Rabu (17/12).
Dari hasil pemantauan, masih ditemukan sejumlah pekerjaan yang perlu dikejar menjelang akhir tahun. Aminuddin mengakui, hingga pertengahan Desember masih terdapat sejumlah kendala teknis yang mempengaruhi progres proyek.
Berdasarkan laporan pelaksana, pekerjaan revitalisasi Alun-alun tercatat mengalami deviasi minus sekitar 11 persen, sementara target penyelesaian ditetapkan pada 29 Desember 2025.
“Memang ada sedikit kendala, makanya saya turun langsung. Per hari ini tanggal 17 Desember, progres Alun-alun masih minus sebelas persen. Menurut PPK, ini masih bisa dikejar sampai tanggal 29. Kita berharap ini bisa tercapai,” ujar Aminuddin di sela peninjauan.
Selain Alun-alun, wali kota juga menyinggung proyek penataan Jalan Sudirman-Soekarno Hatta yang progresnya masih minus sekitar 3 persen. Salah satu penyebab keterlambatan di lokasi tersebut adalah persoalan kebocoran pipa air bersih.
Terkait seringnya gangguan distribusi air akibat pengerjaan proyek jalan arteri, Aminuddin memastikan perbaikan dilakukan secara kolaboratif antara pelaksana proyek dan PDAM.
“Kebocoran pipa ini sebenarnya persoalan lama, bahkan sebelum proyek dimulai. Banyak jalur pipa yang koordinatnya tidak terdokumentasi dengan baik, dikira lurus ternyata melengkung. Jadi ini bukan semata kesalahan pelaksana, tapi masalah ini akan kita benahi bersama dengan pelaksana proyek dan PDAM,” jelasnya.
Ia berharap, apabila seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target, masyarakat Kota Probolinggo dapat segera menikmati wajah baru Alun-alun sebagai ruang publik yang lebih tertata.
Sementara itu, Konsultan Pengawas proyek Alun-alun, Zuliyanto, menyampaikan bahwa saat ini pekerjaan memasuki tahap akhir. Beberapa item yang masih dikerjakan meliputi pemasangan granit, pengaspalan, pembetonan, serta perapihan kawasan.
“Material sudah on site. Dari pelaksana juga menekankan agar pekerjaan dilakukan lembur supaya target bisa tercapai. Kami optimistis pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal,” ujarnya.
Zuliyanto menambahkan, keterlambatan sebelumnya salah satunya dipicu ketersediaan material yang datang bertahap. Namun, setelah rapat monitoring dan evaluasi, seluruh material diwajibkan tersedia di lokasi pekerjaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti, mengungkapkan bahwa progres revitalisasi Alun-alun saat ini berada di kisaran 85 persen, dari target seharusnya 96 persen.
“Memang ada keterlambatan sekitar 11 persen. Tapi kami terus mendorong percepatan, terutama pekerjaan perapihan, pemasangan granit, dan pengaspalan,” katanya.
Ia menjelaskan, revitalisasi Alun-alun juga mencakup penataan trotoar dan parkir, termasuk pembuatan marka parkir di sisi barat kawasan. Pengaspalan jalan dilakukan setelah proses pembetonan selesai, dengan ketebalan sekitar lima sentimeter.
Meski nantinya masih memasuki masa pemeliharaan, Setiorini menyebut kawasan Alun-alun tetap dapat dimanfaatkan secara terbatas apabila dinilai aman.
“Secara teknis sudah bisa di gunakan untuk aktifitas masyarakat, tinggal perapihan meterial area Alun-alun tetapi, tetap akan kami evaluasi sebelum dibuka penuh,” tambahnya.
Pemkot Probolinggo menargetkan seluruh pekerjaan revitalisasi Alun-alun dan penataan kawasan pendukung dapat rampung sebelum akhir Desember 2025, dengan catatan percepatan di lapangan berjalan sesuai rencana. (fir.dre)


