27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Jadikan Puncak Peringatn HKN Momentum Evaluasi Penanganan TBC

Kota Batu, Bhirawa
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kota Batu harus menjadi penguat komitmen bersama dalam menciptakan kota yang sehat dengan generasi yang sehat. Karena itu dalam puncak peringatan HKN yanf digelar di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Rabu (17/12), Pemkot Batu mengusung tema ‘Generasi Sehat, Masa Depan Hebat’. Dalam kesempatan ini Wali Kota Batu, Nurochman mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi, berkolaborasi, dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik dalam hal kesehatan bagi masyarakat.

Cak Nur, panggilan akrab Nurochman mengatakan bahwa kesehatan merupakan sebuah fondasi penting bagi kehidupan dan pembangunan di Kota Batu. Dan dengan kolaborasi yang kuat maka Pemkot Batu optimis bisa meningkatkan pelayanan publik dengan lebih baik.

“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Untuk itu kita harus bersama-sama meningkatkan kualitas kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan TBC (tuberkulosis) yang kini menjadi perhatian di Kota Batu,” ujar Cak Nur, Rabu (17/12).

Dalam kesempatan ini Pemkot Batu mengajak membangun sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, relawan dan masyarakat, dalam upaya menurunkan angka kejadian TBC. Salah satu di antaranya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi berjangkitnya TBC. Dengan kesadaran yang terbentuk akan didukung dengan perluasan akses pengobatan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Cak Nur menegaskan bahwa penanggulangan TBC menjadi komitmen pemerintah daerah. Dinkes Kota Batu telah membentuk tim relawan. Bersama relawan ini pemkot berupaya untuk memperkuat edukasi dan sekaligus memberikan pendampingan tèhadap pasien.

Berita Terkait :  Umumkan Penghapusan Tunggakan Pelanggan PDAM Rp13 Miliar

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batu, Aditya Prasaja bahwa penanganan TBC di kota ini masih menjadi pekerjaan rumah serius. Meski capaian penemuan dan pengobatan kasus TBC di Kota Batu tergolong baik, namun semua pihak dituntut harus tetap menjaga kewaspadaan. “Tantangan terbesar terhadap TBC saat ini bukan hanya pada penemuan kasus, tetapi memastikan pasien mau dan mampu menjalani pengobatan hingga tuntas,” ujar Aditya.

Ia menjelaskan bahwa pengobatan TBC membutuhkan waktu minimal enam bulan. Jika terputus di tengah jalan, risiko menjadi TBC resisten obat (RO) sangat besar. Artinya, ketika proses pengobatan sampai terputus di tengah jalan akan menyebabkan obat yang sama tidak mempan digunakan. Hal ini membuat pengobatan pasien TBC RO membutuhkan waktu lebih lama dengan resimen obatnya lebih berat.

Diketahui, di puncak peringatan Hari HKN ke-61 kemarin selain menjadi momentum refleksi dan evaluasi, juga menjadi momentum apresiasi. Pemkor Batu memberikan penghargaan kepada berbagai stakeholder yang telah berkontribusi dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Penghargaan diberikan atas sinergi nyata yang telah terbangun. Dan Pemkot Batu memberikan apresiasi untuk sinergitas di bidang kesehatan kepada Forkopimda, rumah sakit dan organisasi kemasyarakatan. “Kami memberikan apresiasi atas dukungan nyata dalam pelayanan kesehatan, termasuk penghargaan sadar Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di tujuh tatanan,” jelas Aditya.

Dan tak ketinggalan, Dinkes Kota Batu juga menyerahkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) Perdana. Sertifikat ini diberikan kepada SPPG Dadaprejo yang menjadi penanda pemenuhan standar sanitasi dan keamanan pangan. Selain itu, dinkes juga menyerahkan bantuan peralatan antropometri kepada 193 Posyandu se-Kota Batu dalam memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak.[nas.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru