Kota Probolinggo, Bhirawa
Kunjungan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 7 Kota Probolinggo, Minggu (14/12), berlangsung hangat dan penuh kesan. Gus Ipul-sapaan akrabnya-disambut langsung oleh penampilan para siswa, salah satunya pidato berbahasa Jepang yang dibawakan siswa sekolah rakyat.
Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 10.57 WIB. Sejumlah penampilan disuguhkan siswa secara bergantian, mulai dari hadrah, paduan suara, pembacaan puisi, hingga pidato dalam bahasa asing. Perhatian Gus Ipul tertuju pada Riski Aulia, siswa yang dengan percaya diri membacakan pidato berbahasa Jepang menggunakan teks huruf kanji. “Hajimemashite, watashi wa Riski Aulia desu,” ucap Riski membuka pidatonya, disambut tepuk tangan hadirin.
Menariknya, kemampuan bahasa Jepang tersebut tidak diperoleh melalui kursus formal. Riski mengaku belajar secara otodidak melalui gawai. Menanggapi hal itu, Gus Ipul memberikan apresiasi sekaligus motivasi kepada para siswa. Ia menilai kemampuan yang dimiliki siswa Sekolah Rakyat menjadi modal penting untuk masa depan.
“Belajar seperti ini Insya Allah bisa mengantarkan kamu kuliah ke Jepang, bekerja di Jepang, atau menjadi tenaga terampil di sana. Anak-anak yang ingin bekerja di luar negeri silakan mulai mempersiapkan diri dari sekarang,” ujar Gus Ipul.
Dalam dialog bersama siswa dan guru, Gus Ipul menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat dirancang tidak hanya untuk pendidikan dasar, tetapi juga menyiapkan hilirisasi masa depan siswa. Setelah lulus, siswa memiliki dua jalur pilihan, melanjutkan pendidikan tinggi atau masuk ke dunia kerja dan wirausaha.
“Bagi yang memenuhi syarat bisa melanjutkan ke Sekolah Garuda atau perguruan tinggi dengan dukungan KIP Kuliah. Sementara yang ingin langsung bekerja, akan diarahkan menjadi tenaga terampil atau wirausahawan,” jelasnya.
Gus Ipul mengaku kagum dengan perkembangan siswa Sekolah Rakyat setelah hampir satu semester berjalan. Menurutnya, adaptasi awal kini telah berbuah pada proses belajar-mengajar yang semakin solid.
“Alhamdulillah, saya melihat interaksi antara kepala sekolah, guru, dan siswa sudah terbangun dengan baik. Ini menunjukkan proses pendidikan berjalan ke arah yang positif,” katanya.
Ia menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif berbagai pihak, mulai dari tenaga pendidik, wali asuh, hingga dukungan pemerintah daerah.
Saat ini, SRT 7 Kota Probolinggo membina 89 siswa, terdiri dari 49 siswa jenjang menengah pertama dan 40 siswa jenjang menengah atas. Proses pembelajaran didukung oleh 18 guru, 10 wali asuh, serta 4 wali asrama yang mendampingi kegiatan siswa di luar kelas.
Gus Ipul juga menyinggung sejumlah kendala teknis yang masih dihadapi, seperti ketersediaan air bersih, listrik, dan sarana prasarana. Namun ia optimistis, dengan sinergi pemerintah daerah, hambatan tersebut dapat diatasi secara bertahap. “Ini kerja bersama yang luar biasa. Dengan dukungan wali kota dan semua pihak, kita harapkan kondisi Sekolah Rakyat terus membaik,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama, nyanyian, serta penampilan baris-berbaris dan pelafalan Pancasila oleh siswa. Antusiasme dan kepercayaan diri siswa menjadi gambaran nyata proses pembinaan yang tengah berjalan.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Wali Kota Probolinggo Aminuddin, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo, perwakilan Sekretariat Daerah Kota Probolinggo, Forkopimda, serta sejumlah pemangku kepentingan terkait. [fir.wwn]


