27 C
Sidoarjo
Monday, December 15, 2025
spot_img

Fashion Street Jadi Etalase Ekonomi Kreatif Anak di Jalan Suroyo Kota Probolinggo

Kota Probolinggo, Bhirawa
Car Free Day (CFD) di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, Minggu pagi (14/12), tak sekadar menjadi ruang olahraga dan rekreasi warga. Ruas jalan utama kota itu berubah menjadi panggung ekonomi kreatif ketika puluhan anak tampil sebagai model dalam ajang Suroyo Fashion Trends on the Street 2025.

Anak-anak dari berbagai usia berjalan percaya diri memperagakan busana batik dan karya fesyen lokal di tengah kerumunan warga. Gelaran ini menjadi bagian dari upaya menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat, khususnya sektor UMKM dan industri kreatif, melalui ruang publik.

Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin menilai kegiatan semacam ini menjadi salah satu cara efektif menggerakkan ekonomi kota dari bawah. Menurutnya, ruang publik seperti CFD harus dimanfaatkan sebagai episentrum aktivitas sosial, budaya, sekaligus ekonomi.

“Kota Probolinggo membutuhkan peningkatan peredaran ekonomi di masyarakat. Salah satu caranya dengan menggerakkan event-event kreatif seperti ini agar UMKM bergerak, industri kreatif tumbuh, dan masyarakat mendapatkan ruang berekspresi,” ujarnya.

Dr. Evariani menegaskan, kegiatan fesyen jalanan ini tidak semata menampilkan busana, tetapi juga menjadi sarana edukasi karakter bagi anak-anak. Sejak usia dini, mereka dilatih percaya diri, berani tampil, serta didampingi orang tua dalam proses tumbuh kembangnya.

“Ini bukan sekadar modelling. Anak-anak belajar membangun mental, karakter, dan keberanian. Pendampingan orang tua menjadi kunci agar mereka tumbuh terarah, baik dalam seni, pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Berita Terkait :  Dukung Peningkatan Produktivitas Hanpangan, Dandim 0815 Turun ke Sawah

Kolaborasi ibu dan anak dalam peragaan busana batik juga dinilai mencerminkan pola pengasuhan positif, sekaligus memperkenalkan nilai budaya lokal kepada generasi muda. Dr. Evariani berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan bersinergi dengan Dekranasda untuk mendukung UMKM fesyen lokal.

Sementara itu, Adhie selaku pengelola Adhi Mode Management menyampaikan bahwa ajang ini menjadi wadah pembinaan bakat sejak usia dini. Peserta yang terlibat berasal dari rentang usia 4 hingga 25 tahun dengan proses latihan rutin.

“Fokus kami memang modelling, tapi muaranya ke pembentukan karakter. Anak-anak dilatih satu kali dalam sepekan, mulai dari catwalk hingga kepercayaan diri. Tantangannya justru di usia dini, karena perlu pendekatan sabar dan konsisten,” jelasnya.

Ia menambahkan, ke depan Adhi Management berencana menggelar event serupa secara lebih rutin dan berkolaborasi dengan desainer Jawa Timur, termasuk dalam agenda peringatan hari jadi manajemen yang direncanakan berlangsung di kawasan Paseban.[fir.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru