Apel Satgas Premanisme Jawa Timur 2025, Rabu (10/12) di Lapangan Apel Mapolda Jatim.
Polda Jatim, Bhirawa
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan sikap tegas Kepolisian dalam memberantas premanisme di wilayah Jawa Timur. Pernyataan itu disampaikan Kapolda saat memimpin Apel Satgas Premanisme 2025, Rabu (10/12) di Lapangan Apel Mapolda Jatim.
Dalam amanatnya, Kapolda menekankan bahwa apel tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bukti komitmen kepolisian menjaga keamanan publik. Dan menjadi bagian penting dari upaya memperkuat program Jogo Jawa Timur.
“Kita tidak ingin masyarakat Jawa Timur hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah segelintir oknum yang memaksakan kehendak,” kata Kapolda.
Alumnus Akademi Polisi (Akpol) 1990 ini menjelaskan, berdasarkan evaluasi data gangguan Kamtibmas periode akhir Oktober hingga awal November 2025, tercatat peningkatan tren kejahatan sebesar 7,66%. Yang paling menjadi sorotan adalah kasus penyalahgunaan senjata tajam dan senjata api yang melonjak hingga 175%.
Kemudian maraknya kejahatan jalanan (street crime) di sejumlah wilayah. Kapolda menegaskan bahwa angka-angka tersebut bukan sekadar data teknis. Melainkan alarm keras bahwa bibit premanisme dan gangsterisme sedang mencoba mengganggu ketenangan dan stabilitas keamanan Jawa Timur.
“Jawa Timur harus bersih dari aksi premanisme menjelang peningkatan mobilitas masyarakat di akhir tahun. Ini adalah prasyarat mutlak agar Jawa Timur terwujud dengan Kamtibmas yang baik, stabil, dan kondusif, sehingga kita siap menjadi pilar penyangga menuju Gerbang Nusantara Baru,” tegasnya.
Pembentukan dan pengerahan Satgas Premanisme, lanjutnya, bukan hanya untuk penindakan jangka pendek. Tetapi juga sebagai langkah strategis menjelang Operasi Lilin Semeru 2025 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Keberadaan Satgas, sambung Kapolda, harus memberikan dampak nyata dan langsung dirasakan masyarakat, bukan sekadar formalitas. Karena itu, patroli wajib digencarkan terutama pada jam-jam rawan, mulai malam hingga dini hari, sesuai pola waktu meningkatnya tindak kriminalitas.
Di akhir amanatnya, Irjen Nanang mengajak seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan integritas penuh. Pihaknya juga mengimbau masyarakat tetap waspada, namun percaya bahwa aparat Kepolisian siap menjadi garda terdepan menjaga keamanan di Jawa Timur.

“Mari kita bekerja dengan ikhlas, tegas, dan humanis. Kita pastikan Jawa Timur tetap aman dan nyaman dalam bingkai Jogo Jawa Timur. Tidak ada kompromi bagi premanisme, gangsterisme, maupun segala bentuk ancaman terhadap keamanan masyarakat,” pungkasnya.
Adapun instruksi maupun sasaran dari Satgas Premanisme 2025 ini adalah tindak kriminalitas. Yaitu, pemerasan dan pemalakan di pasar, terminal, dan ruang publik. Debt collector ilegal, pungutan liar, preman penganiayaan dan pengeroyokan, baik individu maupun kelompok.
Kemudian, kekerasan terkait perguruan pencak silat, dengan penindakan tegas bagi oknum kriminal tanpa merusak marwah budaya silat. Dan gerombolan gangster yang kerap melakukan tawuran dan membawa sajam di jalanan. (bed.hel).


