Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di Balai Kota Kediri, Selasa (9/12).
Pemkot Kediri , Bhirawa.
Pemerintah Kota Kediri memulai penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di Balai Kota Kediri, Selasa (9/12). 1.594 warga kurang mampu menjadi salah satu sasaran penerima BLT DBHCT oleh Dinas Sosial Kota Kediri itu.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan penerima. Ia menegaskan bahwa BLT ini merupakan bentuk kehadiran serta komitmen pemerintah kota dalam mendukung masyarakat yang membutuhkan.
āKami berharap bantuan ini dapat meningkatkan stabilitas ekonomi keluarga dan meringankan beban kebutuhan masyarakat. Mohon digunakan dengan sebaik-baiknya,ā ujar Vinanda.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Imam Muttakin, menjelaskan bahwa para penerima manfaat ini sebelumnya sudah memasuki berbagai tahapan verifikasi dan validasi mulai dari usulan kelurahan pada dinsos sesuai desil DTSEN yang telah dipersyaratkan.
Penerima BLT DBHCT merupakan warga Kota Kediri yang memiliki KTP kota, termasuk pekerja yang berada di luar wilayah. Selain warga kurang mampu, kategori penerima lainnya yakni buruh pabrik rokok, lanjut usia (lansia), anak yatim, serta Orang Dengan Kedisabilitasan Berat (ODKB).
1.594 warga kurang mampu itu, mendapatkan BLT sebesar Rp 1,2 juta per orang. Sementara untuk 4.674 buruh rokok mendapat Rp1 juta per orang, 1.591 anak yatim Rp600 ribu, 55 ODKB menerima Rp6 juta per orang dan 491 lansia menerima Rp 1,2 juta per orang.

āBLT ini akan diserahkan secara bertahap di kelurahan, melalui perbankan, maupun Dinas Sosial. Untuk buruh yang bekerja di luar Kota Kediri, bantuan disalurkan melalui pabrik tempat mereka bekerja,ā terang Imam.
Ia juga mengimbau penerima agar memanfaatkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, bukan untuk hal yang merugikan seperti judi atau pinjaman online.
āSesuai harapan yang disampaikan Mbak Wali (Wali Kota Kediri), semoga bisa meningkatkan taraf perekonominan dan membantu perekonomian keluarga penerima sehingga bisa berdaya hingga 2026 nanti,ā tandas Imam. (adv.van).


