25 C
Sidoarjo
Monday, December 8, 2025
spot_img

Dari Lahan Kumuh Jadi Kebun Edukasi, Sukses Warga Gayungan Budidayakan Vanili di Metro Surabaya


Oleh:
Rendy Agung, Kota Surabaya

Di tengah citra Surabaya sebagai kota metropolitan dengan deretan gedung tinggi, kawasan industri, serta jalan-jalan yang dibalut beton dan aspal terselip sebuah ruang hijau kecil yang tak banyak diketahui orang.

Di sudut Kelurahan Gayungan, berdiri sebuah kebun vanili yang tumbuh subur di lingkungan permukiman kampung, Sebuah bukti bahwa agronomi tetap punya ruang hidup di kota besar.

Vanili, tanaman yang umumnya tumbuh di hutan tropis dan subtropis dengan karakter dataran rendah yang lembap dan kering musiman, ternyata dapat beradaptasi di kawasan padat penduduk ini. Jenis yang dibudidayakan adalah Vanili Planifolia, varietas bernilai ekonomi tinggi dengan aroma khas yang kuat.

Menariknya, seluruh proses budidaya di kebun itu dilakukan secara organik untuk menjaga kualitas hasil panen. Kini, kebun vanili Gayungan tak hanya memberi manfaat lingkungan, tetapi juga menggerakkan perekonomian warga serta menjadi destinasi edukasi yang cukup populer. Senin, (8/12/2025).

Ketua RT 1 RW 7 Gayungsari Barat, Bambang Teguh Januardi, mengatakan berdirinya budidaya Vanili sejak 2023 lalu atas inisiasi Didik Yanuardi yaitu seorang alumni Arsitektur ITS yang dikenal kreatif, menggagas pemanfaatan lahan kosong di wilayah Kelurahan Gayungan.

“Awalanya tempat ini adalah lahan kosong berukuran 11 × 25 meter bisanya dibuat pembuangan sampah oleh warga sekitar, tetapi dimanfaatkan oleh pak Didik Yanuardi untuk menjadi kebun budidaya, jumlah maksimal tanaman di lahan direkomendasikan hanya 200 pohon,” jelasnya.

Berita Terkait :  Rotasi Jabatan, Kapolres Mojokerto Kota Pimpin Sertijab Kasatlantas

Lanjut Bambang mengatakan keberhasilan bibit vanili tumbuh di dataran rendah Surabaya sempat mengejutkan banyak pihak sebab kondisi suhu wilayah kota dinilai kurang ideal bagi tanaman tersebut.

“Sebelumnya mendatangkan pendampingan mentor dari Bali dan sulur bibit vanili pendek dari Bali yang terlebih dahulu ditumbuhkan di pot kecil sebelum dipindahkan ke pot besar dan akhirnya ditanam, teryata berhasil tumbuh dengan baik meski budidaya vanili tetap memiliki tingkat kesulitan tinggi,” ucapnya.

Karena biaya untuk mendatangkan mentor dari Bali tergolong besar, tambah Bambang, sehingga tahun ini warga mencoba melakukan secara mandiri meski belum sepenuhnya berhasil, proses perawatan memerlukan pengaturan khusus seperti stressing, pengendalian panas, serta perlakuan agar tanaman tidak terlalu banyak terkena air, wilayah pegunungan, vanili biasanya mulai berbunga pada usia 2,5 hingga 3 tahun.

“Berbagai inovasi warga Gayungan mengantarkan wilayah tersebut meraih sejumlah penghargaan. Sejak 2023, Kelurahan Gayungan menjadi juara 1 Kelurahan Berseri tingkat Surabaya dan juara 1 tingkat Provinsi Jawa Timur, disusul penghargaan lain hingga 2024, Terbaru,” imbuhnya.

Bambang mengukapkan meski belum memasuki masa panen, warga merasa bersyukur karena tanaman vanili dapat tumbuh baik di dataran rendah Surabaya, bagi mereka keberhasilan menjadikan lahan kumuh menjadi kebun edukasi ini adalah hasil nyata dari kolaborasi dan gotong royong warga.

Sementara itu, Anggota Kelompok Tani Ganifolia, Sugik, menegaskan bahwa merawat vanili memerlukan ketelatenan, cuaca ekstrem menjadi tantangan sehari-hari yang harus dihadapi.

Berita Terkait :  Pemilukada Kota Malang, Golkar Panasi Mesin Politik

“Kalau terlalu panas, tanaman cepat kering. Kalau hujan terus, tumbuhnya tidak bagus, penyiraman di sini sudah otomatis pakai mesin buatan mahasiswa, tapi tetap harus diperhatikan,” jelasnya.

Hama juga menjadi persoalan tersendir, Daun vanili dapat diserang bintik hitam hingga akhirnya membusuk,”Biasanya kalau muncul bintik, langsung kami potong bagian yang terserang,” kata Sugik.

Sugik menambahkan, kebun kerap menjadi lokasi pelatihan informal bagi warga sekitar, mahasiswa, hingga dinas pemerintah, bahkan wisatawan asing ikut datang. “Kemarin ada wisatawan dari Belanda yang penasaran bagaimana vanili bisa tumbuh subur di lahan kecil dan lingkungan kota,” tuturnya.

Lebih dari sekadar kebun, kebun vanili Gayungan menjadi simbol bagaimana kreativitas warga mampu menghadirkan nilai baru bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sebuah bukti bahwa ruang hijau tak harus berada jauh dari pusat kota bahkan bisa tumbuh di sela-sela tembok beton yang selama ini mendominasi Surabaya. [ren.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru