Sumenep, Bhirawa
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas beserta Husky CNOOC Madura Limited (SKK Migas – HCML) menggelar Festival Pesisir di Pulau/kecamatan Giligenting, kabupaten Sumenep. Festival yang bertajuk Lengghi ini dilaksanakan pada Sabtu (6/12).
Ratusan Masyarakat tersebut dilatih selama dua bulan sebelum menampilkan drama teaterikal kolosal di Taman Desa Galis Kecamatan Giligenting. Latihan rutin di bawah arahan seniman dari Tabun Educulture akhirnya membuahkan hasil. Penonton yang berasal dari empat desa di Pulau Giligenting pun terpukau melihat sajian kesenian tersebut.
Pimpinan Tabun Educulture, Turmidzi Djaka menyampaikan, pagelaran tersebut tidak mungkin bisa terlaksana tanpa semangat dari para talent. “Selain semangat para penampil, juga dukungan orang tua mereka yang mengijinkan anak-anaknya berlatih selama berbulan-bulan,” kata Turmidzi, Senin (08/12).
Ditempat yang sama, Manager Regional Office and Relations HCML Jawa Timur Hamim Tohari menerangkan, kegiatan Festival Pesisir 4 ini dibagi dua kegiatan. Pada siang hari dilaksanakan bakti sosial. Diawali santunan anak yatim kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan Sepatu dan tas sekolah yang dikenal dengan program Langkah Baik HCML. Kegiatan dilanjutkan dengan bantuan makanan bergizi tambahan bagi balita di pulau gili genting. “Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi pencegahan stunting dan bantuan peralatan untuk kader posyandu di 14 posyandu yang tersebar di 4 desa di Pulau Giligenting dan diakhiri dengan khitanan massal,” kata Hamim.
Adapun acara untuk malam puncak terdiri dari PPM awards untuk 3 kategori. Mulai dari kategori program terbaik, tim pendamping terbaik (The Best Team) hingga pendamping terbaik atau Man of The Year. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan-penyerahan penghargaan dari stakeholder kepada SKK Migas- HCML dan diakhiri dengan pagelaran kesenian bertajuk Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting. “Festival Pesisir 4 ini digelar untuk pemberdayaan masyarakat serta melestarikan budaya lokal. Dengan demikian, nilai luhur dari budaya itu sendiri dipahami oleh generasi berikutnya dan tidak luntur di tengah masyarakat,” ucapnya.
Hamim juga berterima kasih kepada Pemkab Sumenep, tokoh masyarakat dan masyarakat yang telah mendukung operasional HCML dalam menjalankan tugas untuk mengelola sumber daya alam berupa Migas. “Berkat dukungan semua pihak, operasional HCML di Sumenep berjalan lancar dan baik. Mustahil operasional kami lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak,” jelasnya.
Hamim berjanji akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Sumenep untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, merawat lingkungan dan melestarikan budaya lokal. “Sinergi pemerintah dan SKK Migas HCML harus dijaga baik dan diteruskan agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Anwar Syahroni Yusuf mengapresiasi inisiatif dan langkah baik HCML tersebut. “Kontribusi HCML kepada Sumenep sangat besar. Terutama berkenaan dengan pelayanan dasar seperti kesehatan, lingkungan, ekonomi dan sosial budaya,” katanya
Anwar menegaskan, kolaborasi antara Pemkab Sumenep dan HCML harus ditingkatkan untuk menambah kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Sumenep. “Kami percaya dengan sinergi dan kolaborasi yang baik semua pihak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan tata lingkungan yang hijau, khususnya di kepulauan. Ini adalah komitmen kita bersama,” imbuhnya.[sul.ca]


