27 C
Sidoarjo
Monday, December 8, 2025
spot_img

Kenalkan Bouquetpreneur, Rangkai Buket Jadi Peluang Ekonomi Baru


Kreativitas Mahasiswa KKN Untag Surabaya di Balongsari
Surabaya, Bhirawa
Pemberdayaan ekonomi keluarga tidak selalu membutuhkan modal besar. Kadang, ia tumbuh dari kreativitas sederhana yang digarap dengan serius dan dipadukan dengan pemahaman pemasaran yang tepat.

Hal ini terlihat jelas pada kegiatan pelatihan merangkai buket yang diadakan bersama Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 05 Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didampingi langsung oleh Bapak Wahyu Kuncoro, S.T., M.Med.Kom dan diprakarsai oleh Sub Kelompok 1 KKN NR 07 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan anggota Niken, Irfan, Friesta, Ansel, dan Kharisma sebagai pendamping pelatihan. Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan seni, tetapi sebuah proses pengembangan keterampilan yang berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.

Kegiatan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan dua kompetensi utama keterampilan merangkai buket yang menarik dan strategi pemasaran yang efektif. Dalam sesi pelatihan, peserta belajar mengenali karakter jenis bunga, menentukan palet warna yang serasi, hingga teknik penataan dan pembungkusan agar buket tampak profesional. Banyak peserta yang awalnya merasa belum percaya diri, namun setelah beberapa kali praktik, mereka mampu menghasilkan rangkaian yang rapi dan memiliki nilai jual tinggi. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan percobaan ulang untuk menghasilkan rangkaian yang lebih baik.

“Biasanya saya bikin buket cuma pakai metode asal warnanya cocok ya sudah dipakai. Sekarang jadi lebih tau pencocokan warna yang bener gimana.” ujar Ibu Dewi saat pelatihan.

Berita Terkait :  Siswa SD Besuki Terima Program Jumat Berkah Polsek Besuki

Selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali wawasan mengenai strategi pemasaran sederhana namun efektif, seperti cara mengambil foto produk yang menarik menggunakan ponsel, penggunaan media sosial untuk promosi, penetapan harga berdasarkan bahan dan waktu pengerjaan, yang kesemuanya masuk ke dalam elemen poster promosi produk.

Salah satu peserta, Bu Rofiyah, mengatakan bahwa kegiatan ini membuka wawasannya mengenai peluang usaha rumahan.

“Selama ini saya pikir bikin buket hanya hobi. Ternyata kalau dipasarkan dengan benar, hasilnya bisa jadi pemasukan tambahan. Apalagi bahannya tidak terlalu mahal,” tuturnya.

Dampak kegiatan ini bukan hanya pada peningkatan keterampilan, tetapi juga perubahan pola pikir. Ibu-Ibu mulai melihat bahwa kreativitas yang mereka miliki dapat dikembangkan menjadi usaha mikro keluarga yang fleksibel dan bisa dikerjakan dari rumah. Dengan modal yang relatif kecil dan pasar yang terus berkembang, merangkai buket menjadi opsi usaha yang potensial bagi masyarakat lokal.

KKN NR 07 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Balongsari (Sub Kelompok 1) bersama Ibu – Ibu Rumah Tangga RW 05 Foto Bersama dengan Hasil Karya Buket dan Hadiah Apresiasi

Melalui kegiatan ini, terlihat bahwa ketika keterampilan dan strategi pemasaran digabungkan, maka tercipta peluang ekonomi baru bagi keluarga. Pemberdayaan perempuan melalui ekonomi kreatif bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membangun kepercayaan diri, kemandirian, dan peran aktif dalam pembangunan lingkungan.

Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 5 Balongsari telah memulai langkah positif ini. Tantangan ke depan adalah keberlanjutan pelatihan dan pendampingan agar usaha buket yang dirintis bisa berkembang lebih besar, lebih profesional, dan lebih dikenal masyarakat luas. Bila kreativitas terus diasah dan pemasaran digital dimanfaatkan dengan baik, maka ekonomi keluarga dapat tumbuh dari tangan-tangan terampil para ibu di Balongsari. [why]

Berita Terkait :  Puskesmas Kauman Latih Kader Posyandu untuk Tingkatkan 25 Keterampilan Dasar

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru