Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Probolinggo menuntaskan seluruh program pemeliharaan rutin jalan kabupaten sepanjang tahun 2025. Sebanyak 42 ruas jalan yang sebelumnya mengalami kerusakan ringan telah diperbaiki dan kini kembali dalam kondisi layak dilalui.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Sumber Daya Air, sebagai bagian dari upaya menjaga konektivitas antarwilayah.
Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra melalui Sekretaris DPUPR, Asrul Bustami, mengatakan seluruh pekerjaan telah rampung sesuai rencana.
“Alhamdulillah, 42 ruas jalan yang masuk dalam program pemeliharaan rutin tahun ini sudah selesai kami tangani. Seluruhnya ditargetkan untuk kerusakan ringan dan bisa diselesaikan tepat waktu,” ujarnya, Rabu (3/12).
Pemkab Probolinggo mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar dalam program tersebut. Dana itu difokuskan untuk penanganan kerusakan ringan berupa penambalan lubang dengan kedalaman 3-5 sentimeter serta perbaikan pada titik-titik aspal yang mulai mengalami penurunan kualitas.
Menurut Asrul, penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan berkembang menjadi kategori sedang hingga berat yang membutuhkan biaya lebih besar.
“Kalau ditangani sejak awal, kerusakan tidak akan meluas. Kami maksimalkan peralatan seperti truk alpomain dan baby roller supaya hasil pekerjaan lebih rapi dan kuat,” jelasnya.
Dengan selesainya pekerjaan ini, ruas-ruas jalan yang semula berstatus rusak ringan kini kembali masuk dalam kategori baik. Kondisi tersebut mendukung target Pemkab Probolinggo dalam pemerataan jaringan jalan mantap di seluruh kecamatan.
Selain perbaikan fisik, DPUPR juga membuka ruang partisipasi masyarakat melalui kanal aduan berbasis daring SAE Jal. Melalui platform tersebut, warga dapat menyampaikan laporan terkait kerusakan jalan yang kemudian langsung ditindaklanjuti oleh petugas lapangan.
“Hingga saat ini ada 24 laporan yang masuk dan semuanya sudah kami tangani. Kami ingin masyarakat ikut terlibat dalam menjaga kondisi infrastruktur,” tambah Asrul.
Ia menegaskan bahwa keberadaan jalan yang baik tidak hanya berdampak pada kelancaran transportasi, tetapi juga menyentuh langsung aspek ekonomi, pendidikan dan pelayanan dasar masyarakat.
“Tujuan utamanya sederhana, masyarakat bisa beraktivitas dengan lebih aman, nyaman dan produktif,” pungkasnya. (fir.dre)


