26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Selamatkan dari Informasi Hoaks, Skeptis terhadap Konten Emosional

Tuban, Bhirawa
Era Artificial Intelligence (AI) menjadikan informasi yang beredar di media sosial begitu deras. Karena derasnya informasi ini, sering terjadi informasi yang diterima masyarakat adalah informasi yang bias, bahkan cenderung hoaks dan informasi bohong. Karena itu, public diminta untuk selektif dalam mengkonsumsi berita.

Edy Purnomo, salah satu narasumber yang juga Pimpinan Umum media online ini menjelaskan, dalam era AI ini, banyak konten palsu yang bertebaran di media sosial. Jika tidak diwaspadai, konten-konten tersebut bisa membahayakan. Sebab, konten palsu berbasis AI seperti konten asli. Konten palsu kini tidak lagi tampak kasar. Teknologi seperti deep fake, voice cloning, dan AI generated text membuat manipulasi informasi seolah riil.

”Konten terlihat sangat realistis, dapat dibuat dalam hitungan menit, dan disebarkan secara masif melalui media sosial,” terangnya.

Dampak terbesarnya dari konten palsu, lanjut Edy, bisa membuat reputasi seseorang dapat hancur sebelum ia memiliki kesempatan untuk memberikan klarifikasi. Bentuk konten palsu yang sering mengancam kredibilitas itu di antaranya video deepfake, yakni meniru wajah atau suara seseorang. Kemudian gambar rekayasa dengan menempatkan subjek dalam situasi yang tidak pernah terjadi.

Kemudiaan audio palsu yakni suara yang dibuat menyerupai individu tertentu serta teks palsu berupa percakapan, pesan, atau artikel yang dibuat untuk membangun narasi negatif. Bagi jurnalis muda, bahkan masyarakat pada umumnya, konten-konten seperti ini dapat menjerumuskan apabila dijadikan dasar liputan atau ditelan begitu saja tanpa proses verifikasi.

Berita Terkait :  Bupati Mojokerto Hadiri Rapat Penguatan Ekonomi Desa

”Mengapa konten palsu berbasis AI sangat berbahaya? Karena sulit dibedakan dari konten asli, lebih cepat viral dibandingkan klasifikasinya, dirancang untuk memicu emosi publik agar percaya seketika, sering dibuat dan disebarkan oleh akun anonim,” bebernya.

Karen itu, jurnalis atau masyarakat harus terus menghidupkan sikap jurnalistik. Bagi jurnalis bisa melakukan verifikasi sebagai refleksi kerja. Bisa menggunakan metode dan alat seperti; reverse image search, pemeriksaan metadata, konfirmasi kepada sumber utama, dan perbandingan informasi antar-media yang kredibel. ”Aturan umumnya jika tidak dapat diverifikasi, jangan dipublikasikan,” katanya.

Jurnalis atau masyarakat harus bersikap skeptis terhadap konten emosional. Misalnya ketika menemukan konten yang tampak terlalu dramatis, maka ajukan pertanyaan apakah ini masuk akal, apa bukti pendukungnya, siapa yang pertama kali mengunggahnya dan sebagainya. Karena sikap skeptis merupakan bentuk perlindungan profesional.

Sementara itu, Ketua RPS, Khoirul Huda mengatakan, pelatihan jurnalisme kekinian sangat penting karena tugas jurnalisme itu bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga punya fungsi hiburan dan kontrol sosial serta pendidikan.

Mahasiswa dengan latar belakang Program Studi (Prodi) berbagai ilmu bisa meramaikan dan menambah kaya pemberitaan atau tulisan yang disajikan. Misalnya dari mahasiswa IIKNU yang berlatar belakang kesehatan bisa menyampaikan dan menulis tentang isu-isu kesehatan sehingga bisa dicerna dengan mudah oleh masyarakat.

Huda berharap, pasca pelatihan di masing-masing kampus dibentuk lembaga pers kampus (LPM) untuk memberi wadah kreatifitas mahasiswa untuk menulis dan menjadi media komunikasi di lingkungan kampus. ”Jadi yang belum punya lembaga pers kampus bisa dibentuk. Karena pers pilar keempat demokrasi dan menjadi kontrol sosial. Demokrasi tanpa kontrol juga tidak bagus,” katanya.

Berita Terkait :  Efisiensi Anggaran, 232 Mobil Dinas KPU Seluruh Jatim Ditarik

Pelatihan yang diadakan di kampus Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU), merupakan pelatihan kedua yang diikuti mahasiswa dari IIKNU, Unirow dan STIE Muhammadiyah Tuban. Sebelumnya, kegiatan yang sama digelar di kampus Unirow Tuban. [hud.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru