Pemprov, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Talenta Millennium Job Center (MJC) Inklusif Tahun 2025 di Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya, Selasa (18/11).
Sebanyak 70 talenta muda dari lima Bakorwil di Jawa Timur mengikuti kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Dari jumlah itu, 8 peserta merupakan penyandang disabilitas, sementara 62 lainnya adalah peserta nondisabilitas. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud komitmen Pemprov Jawa Timur dalam memastikan layanan ketenagakerjaan yang inklusif dan setara.
Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelenggaraan MJC tahun ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh freelancer muda untuk meningkatkan keterampilan digital dan memahami peluang kerja di era gig economy.
“Workshop MJC kali ini sangat istimewa karena diselenggarakan secara inklusif. Semua talenta, baik laki-laki, perempuan, maupun penyandang disabilitas, mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan kompetensi,” ujarnya.
Sigit menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah pusat serta kebijakan Pemprov Jawa Timur dalam memperluas kesempatan kerja bagi usia produktif. Ia menambahkan bahwa MJC berperan sebagai jembatan antara talenta muda, mentor, dan klien dunia usaha melalui ekosistem gig worker yang semakin berkembang.
Selain mendapatkan materi peningkatan kompetensi, para peserta juga akan dibekali pemahaman mengenai peluang kerja digital, fotografi, videografi, host live streaming, serta peningkatan softskill. Kegiatan ini turut didukung Yayasan Plan International Indonesia, East Java Super Corridor (EJSC), UPT BLK Surabaya, dan BPJS Ketenagakerjaan yang menyampaikan materi terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi freelancer.
Sigit menutup sambutan dengan harapan agar para peserta benar-benar memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai batu loncatan dalam membangun karir di sektor digital.
“Manfaatkan workshop ini untuk bertukar pengalaman dan memperkuat jejaring. Semoga lahir freelancer profesional yang membanggakan Jawa Timur,” pungkasnya.
Dalam sambutan itu juga diisi dengan hal menarik, beberapa peserta diajak berinteraksi oleh Kepala Disnakertrans Jatim. Hal itu menunjukkan bahwa peserta MJC kali ini juga tetap memiliki semangat dan keberanian untuk mengembangkan potensi dan jejaringnya menjadi semakin lebih baik.
Wakil Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur yang membidangi kepesertaan, Diah Swasti Kusumawardani menyampaikan, pemerintah hadir untuk para pekerja yang walaupun yang sudah bekerja maupun belum bekerja, baik sektor formal dan informal, dalam hal ini Disnakertrans Jatim dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Dalam bekerja harus ada perlindungannya, untuk itu BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk pekerja formal maupun informal. Untuk peserta, ada perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua. Semua pekerjaan pasti ada resiko dimana saja dan kapan saja,” katanya.
Sebelumnya saat menyampaikan laporan kegiatan, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Jatim, Purwanti Utami mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk ekosistem informasi dan jejaring antara tiga pilar MJC: talenta, mentor, dan klien.
“Kami ingin mengubah mindset bahwa peluang kerja tidak hanya ada di sektor formal, tetapi juga sangat luas di sektor informal berbasis digital. Melalui MJC, kami mendorong talenta muda untuk menjadi freelancer profesional,” jelasnya.
Workshop MJC Inklusif 2025 digelar pada 18-20 November 2025. Seluruh peserta diharapkan mampu memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan sekaligus memperluas jaringan profesional mereka.
Sedangkan Project Manager PLAN Indonesia, Raharjo mengatakan, peserta tidak hanya mendapatkan mentoring dalam kegiatan MJC selama tiga hari terakhir, namun PLAN Indonesia akan melanjutkan mentoring beberapa hal seperti soft skill dan lainnya, hingga job matching di perusahaan. “Kami punya jalinan kerjasama dengan beberapa dunia usaha yang bisa mengambil lulusan kami untuk bekerja disana. Adanya MJC ini merupaka kolaborasi kami, ” katanya.
Salah satu peserta MJC asal Bojonegoro, Najwa Frida Heridana menyampaikan cukup senang bisa mendapatkan kesempatan ikuti MJC dengan banyak teman yang berujung dengan bertambahnya jejaring baru. Meski berkuliah ia memiliki usaha online yaitu Nana Shop sebagai reseller dan bekerja sebagai host live.
“Untuk itu saya ingin lebih banyak mengupdate skill dari MJC untuk host live. Terimakasih Disnakertrans Jatim bisa mengadakan kegiatan yang luar biasa dan kedepan banyak benefit yang didapatkan, bahkan banyak program lainnya, ” katanya. [rac.gat]


