Jombang, Bhirawa
Sebanyak delapan warga Jombang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Kamis (13/11). Sebagian dari mereka adalah anak-anak.
Salah satu pasien DBD, Zahira (14), warga Desa Kedungpapar, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Setelah tiga hari menjalani perawatan, kini kondisinya mulai membaik.
Direktur RSUD Jombang, dr Puji Umbaran, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD erat kaitannya dengan perubahan cuaca. Saat curah hujan tinggi, populasi nyamuk Aedes Aegypti cenderung meningkat dan memperbesar risiko penularan penyakit.
“Kasus yang kami tangani pada musim hujan ini relatif lebih sedikit dibandingkan musim kemarau, tapi kami tetap waspada dan melakukan antisipasi di semua musim,” kata Direktur RSUD Jombang.
Dari delapan pasien DBD yang dirawat di RSUD Jombang, tiga di antaranya merupakan pasien dewasa dengan kondisi stabil. Lima pasien lainnya adalah anak-anak, dan dua di antaranya harus dirawat intensif di ruang ICU.
“Dua pasien anak di ICU masih perlu pengawasan ketat karena berada pada fase kritis,” imbuhnya.
Puji Umbaran menjelaskan, tren peningkatan kasus DBD biasanya terjadi setiap lima tahun sekali, dan lonjakan terakhir tercatat pada tahun lalu. Meski begitu, masyarakat diimbau agar tetap menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit ini.
“Masyarakat sudah banyak yang tahu cara pencegahan DBD, seperti menerapkan 3M, Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan barang bekas. Bisa juga menaburkan bubuk abate atau menebar ikan pemakan jentik di tempat penampungan air,” terang Puji Umbaran. [rif.fen]


