Tulungagung, Bhirawa
Pemkab Tulungagung menerima tambahan satu unit mobil penyedot tinja. Mobil yang diterimakan UPT Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tulungagung ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025
Kepala UPT IPLT Dinas Perkim Kabupaten Tulungagung, Retnowati, Kamis (13/11), mengungkapkan penambahan mobil penyedot tinja diharapkan bisa meningkatkan layanan penyedotan limbah domestik. “Sekaligus juga mengoptimalkan pengelolaan sanitasi di daerah,” ujarnya.
Ia menyebut kapasitas mobil penyedot tinja yang baru lebih besar dari mobil yang sebelumnya dipunyai UPT IPLT Dinas Perkim Kabupaten Tulunggagung. “Mobil penyedot tinja dari DAK tahun 2025 sekarang kapasitasnya 4.000 liter. Sedang mobil sebelumnya mempunyai kapasitas 3.000 liter,” terangnya.
Selanjutnya, Retnowati membeberkan jika mobil penyedot tinja yang baru tidak hanya menambah kapasitas layanan penyedotan, tetapi juga akan mendukung kegiatan pelayanan mobil toilet keliling.
“Awalnya, satu mobil yang kami punya untuk dua fungsi, yakni penyedotan dan mobil toilet. Kalau pas ada even, mobilnya tidak bisa dipakai untuk nyedot. Dengan adanya yang baru, nanti fokus di penyedotan. Sedangkan mobil yang lama bisa kami optimalkan sebagai mobil toilet,” paparnya.
Lebih lanjut, Retnowati mengakui meski fasilitas mobil bertambah, minat masyarakat untuk menggunakan layanan penyedotan tinja resmi justru masih sangat rendah. Sejak uji coba IPLT awal Februari lalu, permintaan penyedotan tinja masih minim. “Kadang dalam sebulan cuma lima kali. Bahkan terkadang pula malah tidak ada sama sekali,” tuturnya prihatin.
Menurut dia, minimnya minat masyarakat itu bisa jadi karena di antaranya kurang sosialisasi. Selain juga rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menguras septic tank secara berkala. “Banyak masyarakat beranggapan kalau belum mampet ya belum perlu disedot, padahal idealnya tiga sampai lima tahun sekali harus dikuras. Kalau dibiarkan, bisa bocor dan mencemari lingkungan,” ucapnya.
Retnowati berencana pada tahun 2026 depan akan memasifkan sosialisasi pada masyarakat. Termasuk dengan memanfaatkan media radio dan media sosial. “Kami berharap masyarakat makin sadar akan pentingnya sanitasi yang sehat. Layanan resmi dari kami selain lebih murah (dari jasa penyedot tinja swasta) juga menjamin limbah diolah dengan benar di IPLT,” pungkasnya. [wed.ca]


