Pasuruan, Bhirawa
Investasi di Kabupaten Pasuruan kian menggeliat berkat kemudahan layanan perizinan yang diterapkan. Hingga Oktober 2025, invetasi mencapai mencapai Rp 9 triliun. Angka tersebut sudah mendekati target tahunan yang dipatok sebesar Rp 11 triliun.
Tentu saja, program tersebut sejalan dengan visi Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo dalam menciptakan iklim investasi yang ramah bagi pelaku usaha.
Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menyatakan menggeliatnya investasi berkat dari peran pemerintah dalam memberikan layanan cepat dan transparan bagi para investor.
“Komitmen kita adalah percepat semua proses perijinan. Tujuannya agar investor merasa nyaman di Kabupaten Pasuruan,” ujar Ridwan Harris, Selasa (11/11).
Menurutnya, sektor perumahan menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi investasi 2025. Pengembangan kawasan hunian juga menjadi salah satu program prioritas Bupati Pasuruan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Termasuk, sektor perizinan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan MBG (Masyarakat Berpenghasilan Ganda) juga menunjukkan perkembangan signifikan.
Kedua program itu adalah bagian dari kebijakan nasional yang diadopsi oleh pemerintah daerah. Dukungan dari pemerintah pusat turut memperkuat realisasi investasi di sektor tersebut.
“Program MBR dan MBG tak hanya memperluas akses perumahan, tapi juga mendorong ekonomi masyarakat di sekitar kawasan pengembangan,” tandas Ridwan Harris.
Saat ini, Dinas Perizinan fokus menarik investor asing dalam hal mencapai target investasi sebesar Rp 11 triliun.
Salah satu negara mulai menunjukkan ketertarikan adalah Cina. Yakni, menjajaki sejumlah peluang investasi industri di wilayah Pasuruan bagian timur.
“Dan kami sudah menerima beberapa proposal kerja sama dari investor asal Cina. Ini menunjukkan kepercayaan global terhadap potensi ekonomi Kabupaten Pasuruan,” kata Ridwan Harris.
Di sisi lain, Pemkab Pasuruan juga memperluas kolaborasi dengan pelaku usaha lokal.
Harapannya, pengusaha daerah bisa turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas investasi dan membuka lapangan kerja baru. Di sisa target Rp 3 triliun, pihaknya optimis dapat tercapai sebelum akhir tahun 2025.
“Kami optimis target investasi 2025 bisa tercapai. Sebab, tren positif dan minat investor yang terus tumbuh,” imbuh Ridwan Harris. [hil.gat]


