24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Graduation Show Ubaya 2025 Tampilkan 204 Karya Bertema “Revive”


Surabaya, Bhirawa
Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) mengadakan peragaan busana dengan tema “Revive”di Chameleon Hall, Tunjungan Plaza, Surabaya.

Pergelaran Graduation Show 2025 terdapat penampilan tambahan dari kategori project accessories design project, menampilkan total 204 karya yang terdiri dari 177 busana dan 27 aksesoris, karya tugas akhir dibuat oleh 25 desainer yang masing-masing menampilkan 5 busana, Selain itu, terdapat 25 desainer Local Content Design Product (LCDP), serta 27 desainer draping dan aksesoris. Koleksi “Moira” karya Angelin Sovina menceritakan kisah Moirai, tiga dewi Yunani dan “Tranquil” karya Evelyn Patricia Cengnata terinspirasi dari lavender dan bergamot essential oil tampil pada fasion show tersebut, Senin (10/11).

Ketua pelaksana Graduation Show 2025, Dewa Ayu Putri Saraswati, mengatakan mengangkat tema besar “Revive”, karena ini mengusung nilai-nilai keberlanjutan, dimana setiap aspek dalam kegiatan ini dielaborasi menghadirkan kesan kembali ke alam.

“Dunia desain, tema menekankan keseimbangan antara inovasi dengan keberlanjutan, serta menghidupkan esensi keindahan yang autentik dan bertanggung jawab, praktiknya, menggunakan bahan dari daur ulang pakaian dan serat-serat dari alam,” pungkasnya.

Angelin Sovina mengukapkan tiga dewi Yunani yang melambangkan keseimbangan antara kelahiran, kehidupan, dan kematian yang dialami oleh semua makhluk hidup, penggunaan warna hitam dipadukan warna kontras pada koleksi ini menunjukkan tahapan kehidupan manusia yang berbeda.

Berita Terkait :  Punya Santri dan Musholla, Guru Ngaji di Panji Tak Dapat Insentif dari Pemkab Situbondo

“Dewi Clotho dipresentasikan melalui bunga dan warna pastel sebagai lambang harapan dalam kelahiran, Dewi Lachesis diwujudkan lewat potongan lingkaran dengan warna primer sebagai simbol kehidupan yang berulang, serta Dewi Atropos yang ditampilkan dengan warna gelap sebagai representasi kematian, proses pembuatannya, menggunakan salah satu teknik yang masih jarang digunakan, yaitu tulle braid,” ujarnya.

Evelyn menyampaikan ketenangan dengan konsep “Tranquil” terinspirasi dari lavender dan bergamot essential oil, merepresentasikan aroma tersebut menggunakan kain organza yang telah melalui proses printing motif menyerupai semburan, proses pemotongannya, menggunakan laser cut, teknik pemotongan dengan sinar laser untuk memberikan hasil yang presisi dan rapi.

“Pemotongan kain organza dengan laser cut cukup menantang karena membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi, teknik tersebut digunakan untuk menciptakan ruffle yang flowy seperti essential oil yang dapat bergerak bebas dengan kesan yang tetap rapi dan anggun,” ungkapnya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru