27 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Pakar UMM Tekankan Pentingnya Sertifikasi Halal


Kota Malang, Bhirawa
Komitmen sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk terus berbagi ilmu dan mengabdi bagi negeri kembali ditunjukkan melalui kiprah Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, M.P. Pakar sekaligus asesor halal UMM tersebut didapuk menjadi pembicara utama dalam kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Akselerasi Sertifikasi Halal untuk Hotel dan Rumah Makan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu, akhir Oktober lalu.

Prof. Elfi menegaskan bahwa esensi sertifikasi halal bukan sekadar memenuhi aspek legal dan syariat, tetapi juga menyangkut nilai-nilai intrinsik seperti niat dan kejujuran produsen. “Produk halal tidak hanya harus bebas dari bahan haram, tetapi juga harus thayyib atau baik. Artinya, produk tersebut memiliki gizi holistik dan diproses dengan niat yang baik sehingga membawa keberkahan, bahkan bisa menjadi makanan penyembuh,” jelasnya.

Prof. Elfi juga menjawab berbagai keraguan dari pelaku usaha terkait urgensi sertifikasi halal. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah mengapa harus mengurus sertifikasi halal, bukan sertifikasi haram. Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 1990-an, Indonesia telah memiliki regulasi yang mewajibkan pencantuman label jika produk mengandung babi. Namun, tingkat kepatuhan terhadap aturan tersebut sangat rendah.

“Hanya kurang dari satu persen yang benar-benar mencantumkan label. Akibatnya, masyarakat muslim sering kali bingung dan galau dalam memilih produk,” ujarnya.

Menurutnya, sertifikasi halal justru memberikan ketenangan bagi konsumen. Menariknya, kepercayaan terhadap label halal juga datang dari konsumen non-muslim yang menganggapnya sebagai jaminan mutu, kebersihan, dan kualitas produk.

Berita Terkait :  Wujudkan Inovasi Berkualitas, Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek IGA 2024

Lebih lanjut, Prof. Elfi mendorong pelaku usaha untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal, sesuai dengan anjuran Rasulullah untuk memanfaatkan sumber daya terdekat. Langkah ini dinilai lebih efisien secara biaya dan mampu memperkuat kemandirian pangan nasional.

Sebagai praktisi yang produk olahan mawarnya pernah meraih penghargaan halal internasional di Malaysia, Prof. Elfi mengajak pengusaha untuk menciptakan keunikan dan nilai tambah pada produk mereka. Ia mencontohkan pemanfaatan bunga mawar dari Kota Batu yang berhasil diolah menjadi antioksidan, bubuk bayam merah sebagai suplemen zat besi, serta kulit buah naga sebagai pewarna alami.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya MUI Kota Batu dalam mempercepat implementasi sertifikasi halal di sektor kuliner dan perhotelan, sekaligus memperkuat ekosistem halal di wilayah Malang Raya. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru