Wakil Menteri UMKM RI, Helvi Moraza bersama Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo, Wakil Wali Kota Pasuruan, HM Nawawi di acara Roadshow Loka Modal Kementerian UMKM di Taman Chandra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (4/11). hilmi husain/bhirawa
713 Ribu UMKM di Jatim Nikmati Program Loka Moda Kementerian UMKM, Rp 37,5 Triliun Tersalurkan
Pemkab Pasuruan, Bhirawa
Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Helvi Moraza hadir di acara Roadshow Lokomotif Akses Permodalan (Loka Modal) Kementerian UMKM di Taman Chandra Wilwatikta Pandaan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (4/11).
Loka Modal merupakan program baru yang menawarkan berbagai solusi pembiayaan alternatif di luar Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM.
Menurut Helvi, hadirnya program Loka Modal untuk meningkatkan kelas usaha dengan memberikan akses pembiayaan yang lebih luas.
Sekaligus menyediakan layanan pendukung seperti edukasi literasi keuangan, konsultasi bisnis hingga networking.
“Loka Modal ini kita luncurkan untuk akses pembiayaan bagi UMKM. Sekaligus ini program peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar mampu naik kelas. Dan ini menyediakan pembiayaan alternatif di luar KUR melalui kerja sama dengan Baznas, Pegadaian, PNM hingga Bank Himbara seperti BNI, BRI, Bank Jatim dan Bank Swasta Nasional,” ujar Helvi Moraza.
Di hadapan ratusan UMKM, ia menjelaskan Loka Modal adalah kabar baik. Mengingat pembiayaan sering kali menjadi hambatan utama pelaku UMKM untuk berkembang.
Melalui Loka Modal, pemerintah ingin memastikan para pelaku usaha memiliki akses yang lebih luas, inovatif dan sesuai kebutuhan masing-masing sektor usaha.
“Kami tak lagi hanya mengandalkan pinjaman bank dengan agunan standar, tapi juga membuka peluang melalui berbagai instrumen, salah satunya sertifikat tanah,” jelas Helvi Moraza.
Deputi Bidang Usaha Mikro, Riza Adha Damanik menjelaskan hingga 3 November 2025, jumlah KUR yang telah disalurkan mencapai Rp 37,5 triliun untuk Provinsi Jawa Timur. Sedangkan jumlah UMKM penerimanya sebanyak 713 ribu orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 ribu UMKM di Kabupaten dan Kota Pasuruan tercatat telah menerima KUR dengan total mencapai Rp 1,2 triliun.
“Memang cukup banyak. Tapi, belum semua UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Tentu, hadirnya loka modal dengan skema pembiayaan di luar skema KUR, bisa mendapatkan akses pembiayaan yang mudah dan murah,” kata Riza Adha Damanik.
Untuk skema permodalan diantaranya adalah SHAT, Purchasing Order Financing, Intellectual Property Financing serta Social Funding atau bantuan modal produktif bagi pengusaha yang terdampak bencana.
“Property financing itu merupakan hak lekayaan intelektual seperti merek dagang, paten serta hak cipta dapat dimanfaatkan sebagai agunan. Dan bila, purchasing order financing itu kontrak kerja sama atau surat pemesanan barang bisa dijadikan dasar untuk memperoleh pembiayaan. Bisa juga skema baznas, sehingga mereka tetap bisa bangkit dan melanjutkan usaha,” jelas Riza Adha Damanik.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo berterima kasih kepada Kementerian UMKM yang telah menunjuk Kabupaten Pasuruan sebagai tuan rumah roadshow program Loka Modal 2025.
Sekaligus memberikan banyak bantuan bagi UMKM di Kabupaten Pasuruan.
“Program ini sangat bagus dari Kementerian UMKM. Road Show Loka Modal, pembiayaan UMKM di luar KUR manfaatnya luar biasa bagi keberlangsungan usaha UMKM,” ucap Mas Rusdi, sapaan akrabnya.
Pejabat nomer satu di Kabupaten Pasuruan ini berharap kepada UMKM yang diberi bantuan agar memanfaatkan secara baik dan bijak.
“Ini ilmu, jangan sampai ketinggalan. Ini adalah informasi pengembangan usaha dan permodalan, makanya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Mas Rusdi.
Pantauan di lokasi ada sekitar 550 UMKM dari Kota dan Kabupaten Pasuruan menerima bantuan akses permodalan maupun sertifikasi hak atas tanah (SHAT) program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). [hil.ca]


