BPSDM, Bhirawa
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Dr. Ramliyanto, SP., MP., didampingi Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial BPSDM Jatim, secara resmi menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XIII dan XIV resmi ditutup di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Jumat (17/10) di gedung BPSDM.
Dihadapan peserta PKP, Kepala BPSDM Jatim Dr. Ramliyanto mengulik buku berjudul The Leader Who Had No Title yang ditulis oleh Robin Sharma. “Setiap orang adalah pemimpin, terlepas dari posisinya dalam organisasi. Kepemimpinan sejati tidak ditentukan oleh jabatan, tetapi oleh sikap, karakter dan kontribusi,” katanya.
Ia juga mengatakan ada empat pelajaran kepemimpinan, yakni kepemimpinan lahir dari tindakan bukan jabatan, pengaruh dibangun lewat empati dan koneksi manusiawi, krisis membentuk karakter kepemimpinan. “Dan yang keempat adalah integritas pribadi adalah fondasi kepemimpinan,” katanya.
Ramliyanto menyampaikan apresiasi atas semangat, kedisiplinan, dan komitmen para peserta selama pelatihan berlangsung. Ia menegaskan bahwa seorang pengawas memegang peran penting dalam memastikan birokrasi berjalan efektif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman. “Kepemimpinan bukan hanya tentang posisi, tetapi tentang aksi dan keteladanan. Jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk berinovasi dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia berpesan agar seluruh alumni PKP dapat menerapkan nilai-nilai kepemimpinan yang telah dipelajari untuk memperkuat budaya kerja kolaboratif dan pelayanan publik yang lebih berkualitas. “Pelatihan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang sebagai pemimpin perubahan di birokrasi,” imbuhnya.
Pelatihan yang telah berlangsung selama beberapa minggu ini menjadi ruang pembentukan karakter, kemampuan manajerial, serta kepemimpinan strategis bagi para pejabat pengawas dari berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini tak hanya menitikberatkan pada teori, namun juga praktik kepemimpinan melalui proyek perubahan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan organisasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial BPSDM Jatim, Dra. Sri Rahayuningsih, M.Si, M.Psi, Psikolog menekankan pentingnya dampak nyata dari pelatihan. Menurutnya, keberhasilan peserta tidak diukur dari sertifikat yang diperoleh, melainkan dari sejauh mana perubahan positif dapat mereka bawa ke instansi masing-masing. “Jadilah agen perubahan yang membawa energi baru, solusi baru, dan semangat baru di lingkungan kerja Anda,” ujarnya.
Penutupan ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh peserta PKP Angkatan XIII dan XIV. Mereka diingatkan bahwa tugas sebenarnya baru saja dimulai — mengimplementasikan gagasan, inovasi, serta semangat kepemimpinan di tengah tantangan birokrasi yang terus berkembang.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu memperkuat profesionalisme, meningkatkan kinerja organisasi, serta memberikan pelayanan publik yang semakin prima bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia. “Selamat kepada seluruh peserta PKP Angkatan XIII dan XIV. Teruslah menjadi motor perubahan yang membawa birokrasi menuju arah yang lebih baik,” kata Sri Rahayuningsih. wwn


