Pemkot Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu berupaya melakukan percepatan penurunan stunting di kota ini. Hal ini dilakukan dengan membentuk tim khusus yang melibatkan instansi lintas sektor.
Tak menunggu waktu, pemkot langsung menggelar rapat pra-koordinasi untuk mempersiapkan langkah kongkret untuk mewujudkan Kota Batu bebas stunting
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batu telah melaksanakan rapat kerja lintas sektor untuk menyelaraskan rencana kongkret dalam mempercepat penurunan stunting stunting.
“Konsolidasi awal telah kita lakukan terkait program dan evaluasi capaian semester pertama 2025. Hal ini penting agar kolaborasi antar perangkat daerah semakin efektif dan terarah,” ujar Zadim Effisiensi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu saat dikonfirmasi, Minggu (26/10).
Sedikitnya ada 33 perwakilan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Batu dilibatkan dalam TPPS. Di antaranya, Dinsis, Dinkes, Dindik, Distan KP, Disperkim, Diskominfo, DPPPAPPKB, Bappelitbangda, dan BKAD.
“Selain itu Kantor Kementerian Agama Kota Batu, para camat di Kota Batu juga akan kita ajak untuk turut berpartisipasi,” tambah Zadiem.
Dalam kordinasi awal, selain telah membahas terkait monitoring dan evaluasi program percepatan penurunan stunting semester I tahun 2025, TPPS Kota Batu juga mengintensifkan tata kelola OPD dalam Kelembagaan TPPS. Tak ketinggalan mereka juga melakukan evaluasi terhadap BPKP PPS tahun 2025.
“Penanganan stunting yang kita lakukan belum maksimal di tahun ini. Tahun kemarin kita intens membahas namun angkanya tidak turun, apalagi jika hal ini dibiarkan,” ujar Andri Wijaya, perwakilan Bappelitbangda Kota Batu.
Dan melalui koordinasi awal yang dilanjutkan dengan kordinasi lanjutan, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat menyatukan langkah strategis dalam menurunkan angka stunting.
Hal ini akan memperkuat sinergi lintas sektor, serta memastikan kebijakan daerah sejalan dengan target nasional dalam percepatan penurunan stunting.
Sebelumnya, Pemkot Batu telah menggandeng pihak swasta untuk mengupayakan percepatan penurunan angka stunting. Bersama swasta, pemkot berupaya mengoptimalkan penyuluhan kesehatan kepada ratusan ibu balita untuk menekan angka stunting.
Dengan menggandeng swasta, pemkot memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) yang bisa memberikan manfaat langsung dalam menekan angka stunting.
Kegiatan kongkret yang dilakukan dengan menyediakan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan balita di pendopo rumah dinas walikota. Sedikitnya ada 150 balita mengikuti kegiatan Posyandu Spesial ini.
“Beragam kegiatan digelar mulai dari pengukuran dan penimbangan berat badan, imunisasi, lomba bayi merangkak, hingga edukasi Pijat ILU,” ujar Nurochman, Wali Kota Batu.
Kegiatan ini menjadi upaya untuk melibatkan dunia usaha/ swasta terhadap kesehatan balita agar terbebas dari stunting. Wali kota juga memberikan apresiasi kepada pihak swasta yang telah bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dan Pemkot Batu memastikan diri untuk selalu terbuka bagi semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkolaborasi dalam program-program sosial dan kemasyarakatan, khususnya penanganan stunting. (nas.dre)


