DPRD Kota Probolinggo, Bhirawa
Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan hanggar penguraian sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari, Rabu pagi (22/10).
Dari hasil peninjauan lapangan, proyek tersebut diketahui mengalami keterlambatan sekitar 9 persen dari jadwal yang ditetapkan.
Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Muklas Kurniawan, bersama sejumlah anggota, di antaranya Robet Riyanto. Rombongan disambut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandansari.
Anggota Komisi III, Robet Riyanto, menyebutkan bahwa temuan keterlambatan 9 persen perlu segera ditindaklanjuti oleh pihak pelaksana agar penyelesaian proyek tidak meleset dari target.
“Kami mendorong pelaksana proyek untuk menambah tenaga kerja dan mempercepat progres. Jangan sampai kontrak terputus, karena dampaknya akan merugikan masyarakat,” ujarnya.
Proyek pembangunan hanggar pengelolaan sampah itu dikerjakan oleh CV Ika Mulya Cipta Mandiri dengan nilai kontrak sebesar Rp1,9 miliar dan masa pelaksanaan 90 hari kalender.
Sementara itu, Ketua Komisi III, Muklas Kurniawan, menegaskan pihaknya akan terus mengawal pengerjaan proyek hingga selesai. Setelah hanggar rampung, akan dipasang mesin Refuse Derived Fuel (RDF) yang berfungsi mengolah sampah hingga 100 ton per hari.
“Kami ingin memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan bisa segera beroperasi. Mesin RDF ini akan sangat membantu pengurangan timbunan sampah di TPA Bestari,” tegasnya.
Sebagai informasi, proyek pembangunan hanggar penguraian sampah ini merupakan bagian dari program peningkatan pengelolaan lingkungan oleh DLH Kota Probolinggo.
Sampah yang masuk nantinya akan dikeringkan untuk menurunkan kadar air sebelum diolah menjadi keripik sampah, bahan bakar alternatif ramah lingkungan bagi pabrik semen.
Dalam satu hari, mesin RDF ini diproyeksikan mampu mengolah 70 ton sampah baru dan 20 ton timbunan lama di TPA Bestari, sehingga diharapkan dapat menekan volume sampah secara signifikan.
Kepala DLH Kota Probolinggo, Retno Wandansari, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin menggelar rapat evaluasi mingguan untuk menilai progres pekerjaan dan menyampaikan hasilnya kepada pelaksana proyek.
“Hanggar ini dibangun dengan konsep semi terbuka dan akan dilengkapi mesin RDF yang mampu memproses hingga 100 ton sampah per hari. Kami harap pekerjaan bisa rampung sesuai jadwal,” ujarnya. (fir.dre)


